goodmoneyID – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menyampaikan di masa sekarang budaya konsumsi kaum muda mulai tergeser, karena milenial kini kian banyak yang nabung saham.
Dari sisi investor pasar modal terdapat penambahan signifikan menjadi 7,5 juta investor di tahun 2021.
“Ini menunjukkan banyak investor terutama ritel dan ini dapat kami sampaikan milenial sebelumnya banyak konsumsi sekarang banyak nabung di saham,” Ujar Wimboh dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2022 di Gedung BEI, Senin (3/1/2022).
Selain itu, Ketua Dewan Komisioner OJK itu menjelaskan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun 2021 menjadi salah satu yang terbaik di antara negara-negara lain di kawasan Asia.
Di kawasan Asia Tenggara, kinerja IHSG melampui kinerja bursa saham Malaysia yang terkoreksi 5,26%, lebih baik dari bursa Filipina yang menguat 2,73%.
Selain itu, kinerja IHSG juga lebih tinggi dari bursa saham China yang menguat 4,21%, Hong Kong ambles 15,13%, Jepang menguat 4,91% dan Korea Selatan 3,63%.
Pada penutupan perdagangan terakhir di tahun 2021, IHSG ditutup di level 6.581,48 dengan nilai transaksi Rp 10,21 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,21 juta kali.
Pelaku pasar melakukan penjualan bersih senilai Rp 304,07 miliar. Sedangkan, sejak awal tahun sampai dengan 30 Desember 2021, IHSG sudah menguat 10,08%.
“Kalau investasi, 10,08% returnnya, termasuk jajaran terbaik di Asia, di antara negara lain,” kata Wimboh.
Sementara itu, dari sisi keseluruhan penawaran umum di pasar modal, sepanjang tahun 2021 mencapai Rp 361 triliun, rekor tertinggi dalam sejarah pasar modal Tanah Air.
Sementara itu, Presiden Jokowi yang membuka perdagangan BEI 2022 berharap perdagangan di bursa terus berkembang sehingga dapat memberikan dampat bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kita harapkan ini akan terus membesar dan akan memberikan dorongan kepada pertumbuhan ekonomi negara kita,” tutupnya.