goodmoneyID – Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai menjadi salah satu indeks saham gabungan yang terbaik di dunia. Dibandingkan indeks saham gabungan negara lain year to date pertumbuhannya mencapai 7,6%. Nomor 1 di ASEAN, semua negara merah hanya Singapura yang hijau. Lalu, nomor 1 di Asia Pasifik dan nomor 6 di dunia, Hal ini dikatakan oleh Founder Forum Saham & Beta Trader, Yuza Sha.
Hal senada diungkapkan Head of Equity Retail Samuel Sekuritas, A.A. Damargumilang. Dia menilai kinerja IHSG diproyeksikan akan terus menguat. Ia melihat dalam sebulan terakhir setelah berada di angka terendah di level 6.500, IHSG kemudian perlahan terus naik dari level 6.740 sampai 6.800, dan pekan lalu berada di level 7.084,65.
“Sejak 26 Juli 2022 up trend-nya bagus dan sangat cepat. Untuk ke depan, IHSG punya resistance di level 7.300 sampai 7.555, namun untuk support terbawahnya di angka 6.900 sampai 7.000 sudah cukup bagus,” jelas Damargumilang.
Proyeksi tersebut tentu saja sesuai dengan kondisi dan fundamental yang ada. Mulai dari pertumbuhan ekonomi yang dirilis BPS untuk kuartal II 2022, dan laporan kinerja yang bagus dari para emiten untuk kinerja kuartal II 2022.
“Untuk saham-sahamnya, dari bluechip yang terbaik itu BBCA harga sahamnya sudah cukup tinggi. Untuk opportunity ada di BBRI dan ASII. Untuk sektor yang berikutnya adalah perusahaan komoditas, ada batu bara, sawit, dan metal, dan oil dan gas. Serta, sektor lainnya seperti telekomunikasi dan media, serta teknologi,” jelas Damargumilang.
Sejatinya, saham-saham yang lebih tahan terhadap resesi global bisa dilihat dari fundamentalnya.
“Fundamental yang menjadi landasaan dasar perusahaan adalah aktivitas atau bisnis perusahaan. Perusahaan itu baik sekali jika kualitas dan efisien secara bisnis,” terang Krisantus, Founder Analisa Fundamental Saham Indonesia (AFSI).
Sementara itu, Founder Syariah Saham, Asep M. Saepul Islam yang kerap dipanggil Mang Amsi, menambahkan sejauh ini pasar bursa saham masih positif. Saham syariah tetap menjadi pilihan, karena sudah teruji saat pandemi lalu di mana harga saham lainnya jatuh, justru indeks saham syariah tetap di jalur positif. Demikian pun dengan kinerja Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang tetap kinclong hingga saat ini, bahkan mengalahkan indeks saham LQ45.
“Dari sisi sektor yang lagi di puncaknya adalah transportasi dan logistik. Sedangkan, yang lagi jatuh itu teknologi, juga properti dan real estate. ISSI jadi indeks saham syariah dunia terbaik naik 6%. Untuk saham syariah likuid pilihan kuartal II 2022 itu ada UNTR, AKRA, HRUM, BTPS, TAPG, dan SMDR,” tutup Mang Amsi.