goodmoneyID – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menceritakan pengalaman memegang Presidensi G20 Indonesia di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan. Hal tersebut Menkeu sampaikan pada wawancara di Bloomberg News Studio, Washington DC, Amerika Serikat pada Selasa (11/10).
Dalam kesempatan tersebut, Menkeu mengungkapkan bahwa memegang tanggung jawab memimpin forum ekonomi G20 saat kondisi dunia sedang tidak baik-baik saja bukanlah perkara mudah.
Perang yang mengakibatkan ancaman krisis pangan dan energi, tingginya nilai tukar dolar dan suku bunga, merupakan perpaduan yang berpotensi menyebabkan terjadinya ‘badai’, terutama di negara-negara berkembang.
Meskipun demikian, di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi di negara berkembang, Menkeu menilai kondisi Indonesia dalam keadaan yang baik.
Kondisi tersebut didukung oleh IMF yang memprediksi ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 5 persen pada tahun 2023.
Menkeu menegaskan Indonesia tidak boleh cepat berpuas diri karena masih memiliki tanggung jawab besar dalam memimpin kolaborasi G20 demi menyelamatkan negara-negara rentan dari ‘badai’ ekonomi yang mungkin terjadi.