goodmoneyID – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juli 2023 laju Inflasi Indonesia melandai menjadi 3,08 persen (yoy) dari sebelumnya 3,52 persen (yoy) pada Juni 2023. Sementara Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,24.
Lebih detail, tingkat inflasi month to month (m-to-m) Juli 2023 sebesar 0,21 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Juli 2023 sebesar 1,45 persen. Sementara, tingkat inflasi y-on-y komponen inti Juli 2023 sebesar 2,43 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,13 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 1,20 persen.
“Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 5,21 persen dengan IHK sebesar 116,10 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 0,50 persen dengan IHK sebesar 116,28,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Selasa (1/8)/.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,90 persen.
Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,42 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,03 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,37 persen;=.
Kelompok kesehatan sebesar 2,69 persen; kelompok transportasi sebesar 9,58 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,02 persen; kelompok pendidikan sebesar 3,07 persen.
Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,08 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,98 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen.