goodmoneyID – Tak Dipungkiri, dalam beberapa tahun terakhir, pinjaman daring dan layanan paylater telah menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan konsumsi atau memperluas bisnis. Namun, di balik cerita sukses yang diusung, tak sedikit kisah pahit dan kekhawatiran yang muncul akibat pertumbuhan cepat sektor ini.
Menurut data OJK, pada Juli 2023 terdapat 102 perusahaan fintech P2P lending yang terdaftar dan berizin, dan jumlah ini diperkirakan akan berkurang menjadi 97 pada November 2024. Total pinjaman yang diberikan dalam industri ini telah mencapai Rp 913 triliun, dengan 1,44 juta pemberi pinjaman (individu dan entitas) dan 127 juta penerima pinjaman.
Data demografis pengguna pinjol menunjukkan bahwa 60% pengguna berada pada usia 19 hingga 34 tahun, sementara 40% lainnya berusia antara 35 hingga 54 tahun. Sebagian besar pengguna berada di Pulau Jawa (82%), menunjukkan bahwa pinjaman online semakin menjadi solusi utama bagi generasi muda yang membutuhkan akses cepat memeroleh dana..
Marcella Wijayanti, Ketua Bidang Edukasi, Literasi, dan Riset Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), menekankan bahwa edukasi adalah kunci untuk menjaga keberlanjutan industri fintech. “Jika ingin meminjam, harus siap mengembalikan tepat waktu,” ujar Marcella pada workshop jurnalis Koperasi Jurnalis Independen (KojI) di Jakarta, Sabtu, 9 November 2024.
Ia menegaskan bahwa tanggung jawab dalam pengelolaan pinjaman bukan hanya ada di tangan peminjam, tetapi juga pemberi pinjaman (lender), baik individu maupun institusi. AFPI sendiri telah menerapkan program-program edukasi untuk membantu lender memahami risiko yang ada, sehingga mereka dapat membuat keputusan investasi yang bijak.
Angka Tingkat Wanprestasi 90 hari atau TWP90, indikator kredit macet dalam industri fintech, tercatat di level 2,38 persen pada September 2024, menunjukkan stabilitas yang cukup baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dari data AFPI, Jumlah ini menggambarkan bagaimana edukasi yang dilakukan mampu memberikan dampak positif. Di sisi lain, outstanding pembiayaan dari platform fintech tercatat mencapai Rp 74,48 triliun pada bulan yang sama, dengan pertumbuhan tahunan mencapai 33,73 persen. Meski angka-angka ini tampak menjanjikan, sektor ini juga menyimpan tantangan yang tak kalah serius.
Oleh : Devi P.Wihardjo