![]()
goodmoneyID – Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS mengalami tekanan signifikan. Pada hari Senin, Rupiah mencatat depresiasi tajam, turun sebesar 150 poin dari posisi penutupan sebelumnya.
Analisis Depresiasi Nilai Tukar
Pada perdagangan hari Senin, nilai tukar Rupiah terpantau melemah drastis, berbalik arah dari level penutupan sebelumnya. Rupiah ditutup pada level Rp 16.459,5 per Dolar AS, melemah signifikan dari penutupan sebelumnya di Rp 16.309,5. Depresiasi ini merefleksikan adanya tekanan jual yang kuat di pasar valuta asing.
Menurut analisis pasar, pelemahan ini tidak hanya disebabkan oleh faktor fundamental ekonomi, namun juga oleh sentimen negatif yang mendominasi.
Dampak Pergantian Menteri Keuangan
Pemicu utama dari sentimen negatif yang memukul Rupiah adalah kabar pergantian Menteri Keuangan. Pada tanggal 8 September 2025, Presiden Prabowo Subianto secara resmi menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa, mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sebagai Menteri Keuangan baru, menggantikan Sri Mulyani. Keputusan ini diresmikan melalui Keputusan Presiden Nomor 86/P Tahun 2025.
Pergantian kepemimpinan ini memicu respons yang tidak menguntungkan dari para pelaku pasar. Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyatakan bahwa pelemahan Rupiah berkorelasi langsung dengan sentimen negatif yang muncul akibat pergantian pejabat fiskal tertinggi tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa kepercayaan investor terhadap stabilitas dan kesinambungan kebijakan ekonomi merupakan faktor krusial yang dapat mempengaruhi pergerakan nilai mata uang secara substansial.