Transaksi Harian E-Commerce Melonjak 26%

Loading

goodmoneyID – Kemudahan berbelanja online selama pandemi membuat e-commerce semakin populer menjadi pilihan berbelanja masyarakat. Laporan perusahaan konsultan manajemen Global McKinsey mencatat terjadinya peningkatan pembayaran tanpa kontak (contactless payment) sebesar 26% di Indonesia selama bulan Juni 2020.

Associate partner in McKinsey Singapura, Shobhit Awasthi mengatakan sebagian besar pembuat keputusan keuangan di Indonesia percaya bahwa perekonomian saat ini netral. Di mana lebih dari setengahnya berharap akan lebih kuat dalam tiga bulan.

“Pembayaran tanpa kontak telah menunjukkan peningkatan penggunaan selama sebulan terakhir,” kata Shobhit Awasthi, associate partner in McKinsey Singapura (29/6).

Sementara itu metode pembayaran lainnya seperti cash dan penggunaan kartu debit/ kredit mengalami penurunan. Hal ini salah satunya karena berkurangnya risiko belanja tatap muka dan penggunaan uang tunai saat bertransaksi.

Kemudahan ini tergambar dari survey Facebook, Bain & The Company di Indonesia dan 4 negara Asia Tenggara lainnya, dimana terjadi peningkatan konsumen baru (first adopter) yakni sebesar 28% yang mencoba aplikasi e-commerce untuk pertama kalinya.

Lebih lanjut, platform kredit digital juga semakin menjadi populer dalam beberapa tahun belakangan sebagai metode pembayaran di e-commerce.

Salah satu platform kredit digital yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, Kredivo, menjelaskan bahwa inovasi dan kemudahan yang ditawarkan menjadi kunci dalam penetrasi kredit digital sebagai metode pembayaran terdepan di e-commerce, terutama selama masa pandemi ini. Hal ini juga mendorong tingkat kepercayaan konsumen pada industri e-commerce, dimana transaksi harian di e-commerce dilaporkan melonjak sebanyak 26% selama pandemi.

Selain itu, data internal Kredivo mencatat peningkatan cukup stabil terhadap jumlah pengguna baru yang melakukan transaksi di e-commerce hingga 42% selama masa pandemi (periode Februari hingga Juni 2020), dibandingkan jumlah pengguna aktif Kredivo di akhir bulan Januari 2020.

“Penetrasi kredit yang masih tergolong rendah di Indonesia menjadi salah satu faktor terbatasnya fleksibilitas pembayaran secara berkala bagi konsumen saat bertransaksi di e-commerce. Oleh karena itu, Kredivo telah bermitra dengan hampir semua merchant, termasuk berbagai e-commerce dan marketplace terkemuka di Indonesia, untuk memberikan fleksibilitas pembayaran secara berkala yang praktis dan aman. Kemudahan, keamanan, serta fleksibilitas yang kami tawarkan, semakin mendorong pemanfaatan kredit digital di e-commerce dan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk bertransaksi secara digital, terutama di tengah masa sulit saat ini,” ungkap Lily Suriani, General Manager Kredivo, kepada goodmoneyID, Jumat (17/7).

Kredivo juga menerapkan teknologi verifikasi data dan pendeteksi penipuan melalui sistem manajemen risiko industri yang mampu mencapai metrik risiko setaraf Bank. Berbagai inovasi ini diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan industri e-commerce yang diproyeksikan terus tumbuh meski berada di tengah masa pandemi ini. Selain itu, memahami perilaku konsumen, baik sebelum maupun sesudah pandemi, juga menjadi sangat penting untuk terus berinovasi dan menghadirkan solusi tepat yang menjawab kebutuhan serta pain points konsumen.

Lily menambahkan, Inovasi yang memberikan akses kredit digital yang nyaman dan aman menjadi solusi bagi masyarakat untuk bertransaksi di e-commerce. Terlebih di tengah pandemi ini karena pengguna tidak perlu bertatap muka atau keluar dari rumah untuk mengajukan aplikasi kredit. Kemudahan tersebut juga diwujudkan melalui salah satu fitur unggulan Kredivo, Zero-click Checkout, yang memungkinkan pengguna untuk membeli barang di e-commerce secara instan tanpa perlu login atau pindah ke aplikasi lain.

Di sisi lain, berbagai kemudahan yang dihadirkan dari transaksi secara digital juga terus menuntut masyarakat untuk dapat mengatur keuangan dengan lebih cermat.

“Memahami perilaku konsumen bukan hanya menjadi kunci untuk terus berinovasi, namun juga menjadi pedoman dalam melakukan edukasi guna mewujudkan masyarakat digital yang cerdas. Selain itu, prinsip responsible lending juga senantiasa kami terapkan agar membuat konsumen tetap bijak berbelanja di e-commerce. Didukung oleh pondasi yang kuat, bisnis kami terus berjalan normal dengan kinerja yang cenderung stabil dan siap untuk terus mendukung pertumbuhan e-commerce di Indonesia,” tutup Lily.