goodmoneyID – Satu tahun di bawah kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatatkan kinerja positif, salah satunya melalui penambahan kapasitas produksi, penjualan dan peningkatan pendapatan perseroan.
Per kuartal III 2020 Pupuk Indonesia berhasil memproduksi pupuk dalam bentuk produk sebesar 9.416.703 ton, atau setara 116,2% dari rencana periodisasi yang sama di angka 8.104.744 ton.
Sementara untuk produksi amonia, Pupuk Indonesia telah memproduksi sebesar 5.347.154 ton atau berkisar 114,6% dari rencana pada periodisasi yang sama di kisaran 4.664.293 ton.
tak hanya itu, Pupuk Indonesia juga mencatat kinerja positif di bidang pemasaran. Dimana penjualan produk pupuk kuartal III tahun ini mencapai 9.926.928 ton, atau 123,23% dari rencana kuartal III tahun 2020 di angka 8.055.517 ton.
Adapun hingga 31 September 2020, Pupuk Indonesia Grup telah membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 53,54 triliun, atau setara 106,5% dari rencana periodisasi yang sama sebesar Rp 50,25 triliun.
Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana mengatakan, pada tahun 2020 ini, telah ditandai dengan beroperasinya pabrik pupuk NPK Fusion II milik anak usaha yakni PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dengan kapasitas produksi 2×100 ribu ton per tahun.
“Pengembangan produk NPK ini merupakan wujud komitmen Pupuk Indonesia Grup dalam menyediakan produk dan solusi pertanian yang terintegrasi, guna mendukung ketahanan pangan nasional,” kata Wijaya.
Selain itu, PT Pupuk Iskandar Muda yang berlokasi di Lhoksemauwe, Aceh juga tengah dalam proses pembangunan pabrik NPK berkapasitas produksi mencapai 500 ribu ton per tahun. Pabrik NPK PT PIM ini ditargetkan rampung pada 2021 mendatang. Pabrik-pabrik NPK ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar NPK di Indonesia.