goodmoneyID – Sebagai salah satu pilar utama dalam perkembangan perekonomian negara, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mampu membuktikan ketahanannya ketika terjadi krisis ekonomi.
Dalam mendukung ketahanan ini, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid, mengungkapkan bahwa pengembangan kewirausahaan dan kompetensi sangat diperlukan.
Kini, kehadiran e-commerce dianggap sebagai salah satu kanal dagang utama bagi UMKM, dengan cakupan penjualan yang luas hingga internasional dan target pasar yang lebih spesifik. Survei oleh DSInnovate melaporkan adanya penggunaan platform e-commerce yang mencapai 49% sebagai sarana berjualan online.
Hendy Setiono, Founder dan CEO Baba Rafi Enterprise, menjelaskan bahwa pandemi yang
membatasi aktivitas masyarakat memaksa para pengusaha untuk semakin menerapkan
digitalisasi.
“Di era pandemi, tidak cukup go digital. Pelaku bisnis sepatutnya benar-benar
menjadi bagian dari digital itu sendiri, atau be digital,” jelas Hendy, dalam keterangannya, Selasa (15/6).
Namun di sisi lain, para pelaku UMKM masih dihadapkan dengan beberapa tantangan, di
antaranya yakni dalam hal edukasi, yang mana penjual harus memahami fitur-fitur online baru untuk bisa menggunakannya secara tepat.
Kedua, dari sisi operasional, yaitu fasilitas yang sesuai untuk produksi dan penyimpanan barang dalam ukuran yang lebih besar agar dapat menjaga kualitas produk. Ketiga adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten.
Hendy lanjut menyatakan bahwa pelaku bisnis lebih baik merancang strategi penjualan secara virtual, sehingga tidak bergantung pada gerai offline untuk menjual produk pada pelanggan.
Dengan langkah ini, pelaku bisnis dapat tetap berhasil di tengah pandemi ataupun periode new normal. Selain itu, kunci untuk tetap mempertahankan bisnis yaitu mengedepankan atau bahkan memperbesar anggaran untuk marketing atau promosi produk. Dengan demikian, Hendy menyatakan bahwa keuntungan bisnisnya justru berkembang saat pandemi, dengan pemesanan online meningkat menjadi 90%.
Setelah melengkapi keterampilan dalam berbisnis, pelaku usaha sepatutnya juga memiliki perlindungan yang sesuai untuk menghindari berbagai bentuk risiko. Sebagai perusahaan asuransi global terdepan, Allianz menawarkan asuransi bisnis dengan perlindungan komprehensif, melalui Allianz UsahaKu.
“Pelaku UMKM tidak hanya harus mengetahui tips berbisnis di tengah pandemi. Namun, sangat penting untuk memahami berbagai potensi risiko yang dapat terjadi. Maka dibutuhkan perlindungan komprehensif atas kerugian akibat musibah atau bencana alam yang dapat menimpa tempat usaha. Dalam Allianz UsahaKu ada berbagai pilihan rencana dengan manfaat perlindungan dan premi yang menarik. Jenis okupasi tempat usaha yang dilindungi juga luas dan beragam,” jelas Dony Sinanda Putra, Head of Underwriting & Product Development Allianz Utama Indonesia.
Allianz UsahaKu memberi jaminan perlindungan kelangsungan usaha, tanggungan gugatan
hukum pribadi, kerusakan barang atau properti, uang dalam brankas, kehilangan barang pelanggan, serta banjir dan bencana lainnya. Melalui Allianz UsahaKu, para pelaku bisnis dapat dengan mudah melindungi usahanya secara menyeluruh dan mengantisipasi segala risiko yang ada.
Apabila kalangan pelaku usaha sudah dengan matang mempersiapkan strategi bisnis beserta perlindungan yang sesuai untuk usahanya, pertumbuhan pengusaha nasional dan UMKM dapat semakin terealisasi.
Untuk itu, perlu perencanaan strategis bagi pertumbuhan pengusaha nasional dan UMKM serta pengembangan kompetensinya. Kadin pun melaporkan bahwa hal ini bisa tercapai dengan mendirikan innovation hub untuk berbagi ilmu, pengalaman, serta melakukan program mentoring kepada UMKM dan pengusaha muda.
Dapat didorong juga peningkatan kualitas dan kapasitas pengusaha negara melalui program vocational training. Terkait peranan penting dari kehadiran e-commerce, sebuah penelitian oleh NeuroSensum juga memaparkan hasil studi kualitatif mengenai peran marketplace online dalam membantu UMKM di Indonesia selama masa pandemi. Kehadiran e-commerce pun dapat membantu mengurangi biaya operasional, seperti sewa toko, etalase produk, strategi pemasaran dan logistik, serta rantai pasokan.
Laporan survei oleh DSInnovate turut menyebutkan bahwa kalangan pelaku bisnis dapat
melakukan serangkaian strategi untuk memikat para konsumennya, khususnya melalui e-
commerce, seperti promo akhir bulan, cashback, tanggal-tanggal penting, dan sebagainya.