goodmoneyID – Meski industri asuransi tengah bergejolak karena kasus Jiwasraya, namun itu tidak menyurutkan optimisme AXA Mandiri.
Pada tahun ini, AXA Mandiri menargetkan premi bisa tumbuh double digit. Tahun lalu, perusahaan mampu mencatatkan pendapatan premi hingga Rp9,5 triliun.
“Saya rasa untuk target premi kami harus catch up dulu dengan market. Kami berharap bisa double digit tumbuhnya,” kata Presiden Direktur AXA Mandiri, Handojo G. Kusuma, Selasa (25/2).
Handojo menjelaskan jenis produk yang menjadi kontributor terbesar terhadap premi tahun lalu berasal dari unit link yaitu sebesar 80 persen. Menurut Handojo, unit link masih sangat diminati pasar hingga saat ini.
Dari sisi produk, pendapatan premi terbesar ditopang dari asuransi Mandiri Elite Plan sekitar Rp1,1 triliun atau mencapai 36,7 persen. Setelah itu, disusul oleh asuransi Mandiri Investasi Prestise sebesar Rp970 miliar atau sekitar 17,5 persen. Terakhir yaitu Mandiri Perlindungan Sejahtera sebesar Rp185 miliar atau kurang lebih 5,7 persen.
Adapun strategi yang akan ditempuh perusahaan untuk meningkatkan premi yaitu dengan mempelajari kembali produk-produk yang menjadi kebutuhan nasabah Bank Mandiri. Perusahaan akan menggunakan teknologi analisis data untuk melihat kebutuhan setiap segmen nasabah.
“Jadi kami memanfaatkan data analytics, untuk mempelajari ulang data nasabah saat pertama kali mendaftar hingga kini, apakah dia sudah menikah, kemudian punya anak atau pekerjaannya berbeda. Dari sini nanti AXA Mandiri akan menyesuaikan dengan permintaan nasabah, mau menggunakan produk yang mana,” tutup Handojo.