goodmoneyID – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) dalam kajiannya menyebut PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) memberikan peningkatan pendapatan kepada para mitaranya.
Kepala LPEM FEB UI, Chaikal Nuryakin, Ph.D mengatakan di tahun 2022 masyarakat secara umum masih menahan konsumsi, terlihat dari indeks pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang masih lebih rendah dari periode sebelum pandemi.
Namun demikian, platform teknologi telah menjadi pilihan masyarakat untuk konsumsi. Sehingga, mitra ekosistem teknologi pendapatannya tetap konsisten atau meningkat. Riset LPEM FEB UI menemukan bahwa mitra usaha Gojek dan GoTo Financial mengalami peningkatan pendapatan rata-rata 5%. Sementara, mitra penjual Tokopedia pendapatannya konsisten.
“Kasus GoTo menarik untuk dipelajari karena selain mereka ekosistem teknologi terbesar, GoTo juga melibatkan banyak elemen masyarakat mulai dari mitra pengemudi hingga para pedagang UMKM. Berdasarkan riset sebelumnya, GoTo diestimasi memberikan nilai tambah Rp349-428 triliun terhadap perekonomian nasional, setara dengan 1,8-2,2% PDB Indonesia di tahun 2022,” ungkap Chaikal dalam konferesni persnya Selasa (20/6/23) di Jakarta.
Chaikal melanjutkan, kajian LPEM juga mengungkapkan bahwa pemanfaatan layanan keuangan mitra usaha GoTo berada di atas rata-rata nasional. Penggunaan layanan keuangan oleh mitra, antara lain dompet digital, mobile banking, dan tabungan semakin meningkat di 2022, dari 88% di tahun 2021 menjadi 91% di tahun 2022. Angka ini lebih tinggi daripada 85% rata-rata nasional jumlah masyarakat Indonesia yang menggunakan layanan keuangan formal menurut Otoritas Jasa Keuangan.
Dampak Positif GoTo Bagi Para Mitra
Temuan menarik lainnya adalah terkait ekosistem GoTo yang inklusif dan mudah digunakan (rendah hambatan) sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Menurut Chaikal, sebuah platform yang inklusif dan rendah hambatan membuat peluang lebih setara bagi masyarakat dari berbagai kelompok, mendorong interaksi yang lebih kaya, keterwakilan yang lebih adil, mendorong adanya solusi berkelanjutan, serta pada akhirnya pertumbuhan ekonomi.
“Contohnya, tingkat pendidikan biasanya menjadi hambatan pertama bagi masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan dan penghidupan. Platform GoTo yang tidak mensyaratkan level pendidikan tertentu, membuat semakin banyak masyarakat bisa berpartisipasi dalam ekonomi digital. Masyarakat bisa mendapatkan akses pendapatan tetapi dengan waktu yang fleksibel. Sifat inklusif dan rendah hambatan ini kemudian menimbulkan efek bola salju positif lainnya yaitu peningkatan inklusi keuangan dan kesempatan kerja bagi perempuan,” ungkap Chaikal.
Hasil kajian LPEM UI menunjukkan, mitra pengemudi roda dua GoTo berasal dari mereka yang tidak tamat SD hingga sarjana, dengan mitra yang memiliki pendidikan SMA sederajat mendominasi. Di sisi mitra penjual Tokopedia hampir sebagian besar merupakan lulusan D4/S1 dan diikuti lulusan SMA sederajat. Sedangkan, hampir setengah dari responden mitra usaha GoTo adalah lulusan SMA dan sederajat.
Tanah Sullivan, Head of Sustainability Grup GoTo, mengapresiasi hasil penelitian dari LPEM FEB UI tersebut. “Sejak kami berdiri, semangat kami adalah mempermudah berbagai lapisan masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi melalui teknologi. Kami di GoTo punya komitmen Nol Hambatan (Zero Barriers) yaitu menghilangkan hambatan untuk tumbuh dan berkembang di ekosistem kami, baik bagi mitra pengemudi, pedagang dan konsumen.” tambahnya.
Sebagai contoh, di tahun 2022 GoTo meluncurkan berbagai kegiatan untuk meningkatkan inklusi keuangan para mitra pengemudi dengan cara menguji coba akses ke pinjaman mikro, melakukan program literasi keuangan, dan mengembangkan sistem penilaian kredit untuk lebih meningkatkan akses mitra pengemudi ke pinjaman non-predatory. Sementara, untuk mitra pedagang, GoTo mengembangkan inisiatif hyperlocal, guna membantu pedagang mendapatkan order yang lebih banyak dari konsumen yang lokasinya lebih dekat.
Lebih lanjut, kajian juga menemukan bahwa GoTo telah berperan dalam mendorong partisipasi perempuan dalam kegiatan ekonomi.
“Kami melihat di ekosistem GoTo memberi peluang bagi perempuan untuk memiliki kesempatan dalam berkontribusi dalam kegiatan perekonomian melalui berbagai peluang yang ditawarkan, sehingga ini bisa membantu mendorong kesetaraan gender.” tuturnya.
Ekosistem GoTo dapat membantu mewujudkan kesetaraan gender melalui penciptaan kesempatan kerja bagi perempuan. Para mitra pedagang dan penjual di ekosistem GoTo biasanya mempekerjakan 2-3 pekerja, dengan lebih dari 50% nya adalah pekerja perempuan.
“Meskipun mayoritas dari keseluruhan mitra GoTo adalah laki-laki, proporsi mitra laki-laki dan perempuan di antara mitra pedagang dalam ekosistem GoTo cukup seimbang, khususnya proporsi pemilik bisnis. Selain itu, baik laki-laki dan perempuan punya proporsi yang sama dalam menjadi pemilik usaha di ekosistem GoTo,” tutup Chaikal.