goodmoneyID – Selasa (26/5), Presiden Joko Widodo menggaungkan wacana New Normal, yakni opsi strategi dalam menghadapi covid 19 masyarakat di tuntut tetap produktif namun tetap waspada.
“Keselamatan masyarakat tetap harus menjadi prioritas. Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itulah keniscayaan. Itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru,” kutipan pidato Presiden Joko Widodo, Di MRT Bundaran HI, Selasa (26/5).
Menghadapi New Normal, Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo menjelaskan bahwa Covid-19 menjadi sebuah peluang sekaligus tantangan baru. Keberadaan Covid-19 mempercepat era Revolusi Industri 4.0, di mana teknologi informasi akan menjadi pusat dari semua aktivitas masyarakat.
“BNI sebagai salah satu perbankan yang siap memperkuat layanan digital dalam aktivitas operasionalnya di seluruh outlet dan berbagai channel elektronik meliputi BNI Mobile Banking, BNIDirect, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking, ATM, EDC, BNI Sonic dan Agen46, siap memasuk New Normal,” ujar Eko Cahyo pada kunjungannya di Kantor Cabang BNI Rawamangun di Jakarta.
Lanjut Anggoro, New normal menjadi sebuah keniscayaan bagi BNI, sebab akan ada pola hidup baru, cara baru untuk dapat terus berkontribusi dengan tetap mengedepankan kesehatan dan produktivitas. Sebuah layanan baru berbasis protokol didesain dan diimplementasikan secara berkesinambungan untuk menyesuaikan pola dan kondisi saat ini.
“Perubahan perilaku, cara berinteraksi, berkomunikasi, dan transaksi nasabah menjadi dasar bagi BNI untuk mengimplementasikan berbagai strategi dan inovasi di berbagai fungsi dan lini unit,” imbuh Anggoro.
BNI kedepan, akan terus mendorong nasabah baik individu maupun institusi agar mengalihkan transaksinya ke platform digital BNI.
“Pertumbuhan transaksi digital pada kuartal pertama 2020 di jaringan layanan elektronik BNI meningkat secara keseluruhan sebesar 31% dibanding periode yang sama tahun 2019. Kenaikan tersebut terutama disumbangkan oleh pertumbuhan transaksi pada BNI Mobile Banking, yaitu naik 84,4% dibanding kuartal pertama 2019,” ujar Anggoro.
Transaksi melalui BNI Mobile Banking pada kuartal I 2019 sebanyak 43 juta, meningkat pada kuartal I 2020 menjadi 63 juta transaksi, atau dilihat dari rupiahnya meningkat dari Q1-2019 sebesar Rp56,1 triliun menjadi Rp103,4 triliun kuartal I 2020.
Anggoro juga menyebutkan bahwa kenaikan transaksi digital terjadi untuk segmen nasabah korporasi, yaitu BNI Direct. Pada kuartal I 2020, volume transaksi yang menggunakan BNI Direct naik 55% dibanding periode yang sama tahun 2019. Jumlah transaksinya pun meningkat 44%.
“Hal itu menunjukkan nasabah institusi sudah beralih ke transaksi digital, khususnya untuk nasabah giro (giran), juga debitur. Semua debitur kita sudah mulai menggunakan Cash Management BNI tahun ini. Jadi kenaikan cash management sangat signifikan,” ujarnya.
Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi memastikan bahwa BNI akan segera mengubah outlet konvensional menjadi outlet digital. Layanan front end, proses bisnis dan model penjualan (sales model) akan dimaksimalkan dengan dukungan infrastruktur IT.
“Data warehouse dan system Customer Relationship Management (CRM) akan dioptimalkan sebagai salah satu enabler personalisasi layanan BNI untuk mempermudah dan mempercepat transaksi nasabah yang tentunya akan berkorelasi positif terhadap peningkatan bisnis perusahaan,” terang Susi.
“Kepuasan nasabah adalah semangat bagi kami untuk selalu berikan yang terbaik. BNI terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik, selalu hadir dalam kehidupan nasabah dengan fitur, kemudahan dan berbagai solusi financial bernilai tambah, “ tutup Anggoro.