GoodMoney – Merespons industri game yang terus berkembang, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendorong lahirnya para pencipta game di dalam negeri.
Demi memuluskan rencana ini, Bekraf menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk semakin menyuburkan benih-benih talenta pencipta game.
“Kita ke Kemendikbud urusannya dari sisi pendidikan. Talenta itu didapat jangan saat pas sudah kuliah, tetapi dari anak-anak,” ujar Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Sungkari (5/7).
Hari menuturkan, bila dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia masih terbilang kekurangan sumber daya manusia yang dapat menciptakan game.
“Menciptakan game itu pakai koding, algoritma. Anak-anak ini harus diajarkan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, game semestinya tidak dilihat aspek negatifnya saja. Ada banyak manfaat game yang saat ini telah dirasakan banyak orang. Seperti game yang menjadi sarana belajar.
“Di Salatiga ada developer game yang membuat edugame. Sudah diunduh 20 juta kali. Ada ‘Mari Menggambar’, ‘Mari Mewarnai’, (game-game itu) digunakan untuk anak-anak PAUD,” imbuhnya.
AW, Antara