goodmoneyID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan ada dua perusahaan fintech P2P lending yang berencana melantaiya di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Salah satunya PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk atau Akseleran.
“Saat ini ada dua perusahaan dalam pipeline terkait P2P. Dari dua calon emiten tersebut, satu di antaranya belum bisa kami jelaskan secara detail,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam konferensi pers secara daring, Selasa (4/7/2023).
Yang kedua yakni PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk atau Akseleran yang kini sudah ada dalam pipeline. Perseroan telah memasuki masa penawaran awal atau bookbuilding hingga 18 Juli 2023 mendatang.
“Untuk total nilai emisinya tergantung bookbuilding, kira-kira sekitar Rp300-Rp360 miliar,” kata Inarno.
Melansir prospektus yang dirilis, Akseleran menawarkan sebanyak 2,98 miliar atau 29,00% dari modal ditempatkan dan disetor. Adapun, perseroan menetapkan harga penawaran awal sebesar Rp100 – Rp120 per saham.
Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 298,84 juta Waran Seri I atau sebanyak 4,08% dari total saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp120-Rp150, yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai tanggal 9 Februari 2024 – 7 Agustus 2026.
Akseleran dijadwalkan melantai di BEI pada 9 Agustus 2023 mendatang dengan kode AKSL. Sementara, tanggal efektif diperkirakan akan didapat pada 28 Juli 2023. Kemudian, masa penawaran umum akan digelar pada 1 hingga 7 Agustus 2023.
Lalu, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 7 dan 8 Agustus 2023. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.