goodmoneyID – Hanya 32 persen warga yang tahu bahan bakar minyak (BBM) disubsidi oleh pemerintah. Demikian temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam presentasi hasil surveinya, menunjukkan bahwa hanya ada 32 persen warga yang mengetahui harga BBM disubsidi oleh negara.
“Yang tahu itu hanya 32% lebih banyak warga yg tidak tahu, harga yang mereka beli sekarang itu di diskon oleh pemrrintah lewat subsidi, ini juga tantangan bagi pemerintah karena kalau kaitanya nsnti dengan kebijakan yang terkait BBM, apakah itu kenaikan harga, masyarajkat belum sadar subsidi BBM ini.” ungkap Deni dalam chanel youtube SMRC, Kamis (25/8).
Lanjutnya, itu menunjukkan mayoritas warga (68 persen) tidak tahu bahwa harga BBM lebih murah dari harga sebenarnya di pasar dunia karena disubsidi oleh pemerintah.
Survei ini juga menyebut diantara yang tahu BBM disubsidi, ada 61 persen menilai tidak adil orang yang mampu dan kurang mampu membeli BBM dengan harga yang sama lebih rendah dari harga sebenarnya karena ditombok oleh negara. Sementara yang menilai adil hanya 38 persen, dan yang tidak punya pendapat 1%.
Survei ini juga menemukan bahwa dari 32 persen warga yang tahu harga BBM disubsidi pemerintah, mayoritas di antaranya, 73 persen setuju jika harga BBM harus sesuai dengan harga sebenarnya di pasar, dan yang mampu membeli dapat membelinya, dan yang tidak mampu membeli dibantu pemerintah agar mampu membeli. Yang tidak setuju ada 24 persen, dan yang tidak menjawab 3 persen.
“Mayoritas 73% itu setuju harga BBM disesuaikan dengan global, tapi ada tapinya, yang tidak mampu dibantu oleh pemerintah, jadi konteksnya naik dan ada bantuan, ini mayopritas sejtuju. Tapi Kalau kita bedakan konteksnya setuju atau tidak BBM sesuai harga global, saya kira jawabnya akan tidak setuju,” tutup Deni.