goodmoneyID – ‘Boleh kakak tinggal klik keranjang kuning di bawah nih! Yuk etalase empat nya masih ada nih sist, boleh yuk tinggal cus langsung di-check out sebelom kehabisan!’ Pasti sudah nggak asing mendengar kalimat tersebut, bukan? Adakah di antara kamu yang sering tergoda untuk belanja setiap lagi nge-scroll timeline di media sosial? Apalagi ditambah promo gratis ongkir, siapa sih yang nggak bakal tergiur!
Semakin canggihnya kemajuan teknologi, pemanfaatan platform digital seperti media sosial dan marketplace menjadi sarana utama dalam mendukung pertumbuhan bisnis. Oleh karena itu setiap UMKM kini berlomba-lomba mempromosikan bisnis mereka dengan cara- cara yang unik dan eye-catching. Tapi sebenarnya, apa sih keterkaitan antara UMKM dan media sosial? Emangnya dengan nge-live seharian bisa bikin bisnismu cuan?
Berdasarkan Business Fitness Index tahun 2023 yang dilakukan oleh OCBC, sebanyak 66% UMKM di Indonesia sudah memanfaatkan media sosial dan e-commerce untuk mendukung pertumbuhan usaha mereka. Social Media Influencer sekaligus CEO dari Social Bread, Edho Zell, dalam Nyala Bisnis Masterclass beberapa waktu lalu juga mengatakan bahwa 71% keputusan konsumen dipengaruhi oleh sosial media.
So, marketing lewat media sosial saat ini sudah menjadi aspek wajib untuk dijalankan sebuah bisnis. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan platform seperti TikTok, yang penggunanya mayoritas dari kalangan Gen Z dan Millenials.
Maraknya tren belanja ala social media maupun social commerce menawarkan kemudahan bagi konsumen dalam membeli barang, sekaligus praktis dalam meningkatkan penjualan para UMKM. Tak hanya itu, platform digital juga mampu memperkuat relasi dan loyalitas pelanggan, serta memperluas peningkatan jumlah pelanggan baru.
Lalu, apa saja sih aspek yang perlu diperhatikan agar bisa dapetin cuan di media sosial dan
marketplace? Check this out!
1. Ketahui Seluk Beluk Platform Digital
Hayo siapa yang masih belum memiliki akun media sosial untuk bisnisnya? Tentu sih the power of word-of-mouth itu manjur, tapi yakin masih mau pake strategi yang tradisional aja? Tingginya angka penggunaan fasilitas online membuka ruang bagi para pelaku UMKM lokal untuk memaksimalkan penggunaan teknologi dalam mengembangkan usahanya, lho. Nggak hanya itu, kolaborasi dengan para influencer dalam membantu pemasaran produk melalui endorsement juga berpotensi menambah pangsa pasar yang besar, lho. Jadi, ngga cuman ilmu padi aja yang menyala, ilmu digital marketing pun juga!
Keberhasilan berbisnis, terutama yang berbasis online, tentu tidak terlepas dari peran platform digital termasuk media sosial dan e-commerce. Untuk kalian yang belum memaksimalkan peran platform digital, tunggu apa lagi? Yuk segera daftarkan akun bisnismu!
2. Pahami Target Pasarmu!
Dalam memasarkan produkmu di media sosial, penting untuk memahami preferensi pelanggan potensial. Hal ini bisa dilakukan melalui riset dan analisis terkait demografi, minat, dan kebiasaan pengguna TikTok yang menjadi target pasar. Dengan demikian, kamu dapat memahami apa yang mereka sukai dan cari dalam produk atau layanan, yang mempermudahmu dalam membuat konten yang diminati oleh audiens.
Jadi, jangan malah mengabaikan karakter pelanggan potensialmu ya! Karena justru merekalah yang dapat mengarahkanmu dalam berupaya membuat konten pemasaran yang tepat sasaran. Gunakan fitur seperti hashtag yang unik dan sesuai dengan tren yang sedang populer, untuk mempermudah dalam menemukan konten yang sesuai dengan minat pelanggan potensialmu!
3. Pahami dan Gunakan Tren yang Sedang Viral
Padahal udah ngedit videonya berjam-jam dan menggunakan aplikasi berbayar, tapi kok
likes dan viewsnya masih sedikit?
Sebelum membuat konten, ada baiknya untuk memeriksa terlebih dahulu tren yang sedang ramai diperbincangkan di platform yang dituju. Hal ini akan membuat kontenmu jadi lebih ppealing dan disukai oleh netizen.
Untuk mempromosikan bisnismu, ada baiknya untuk tidak hard selling dan membuat konten yang dikemas sekreatif mungkin, sehingga orang- orang yang menonton juga tidak bosan. Gunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami, namun tentunya tetap sopan dan tidak mengandung SARA ataupun ujaran kebencian. Dengan demikian, konten-konten yang kamu buat untuk memasarkan produk bisnismu bisa sesuai dengan preferensi audiens dan beneficial terhadap penjualan bisnismu.