goodmoneyID – 1 Juni selain di peringati sebagi hari susu Dunia, juga di peringati sebag hari susu Nasional. Hal ini dimaksud untuk mendorong pertumbuhan industri persusuan nasional, khususnya yang berbasis usaha peternakan sapi perah rakyat.
Dewan Persusuan Nasional (DPN) menyatakan, peringatan Hari Susu Nusantara saat ini masih sangat relevan, mengingat bahwa persusuan yang berbasis usaha peternakan sapi perah rakyat saat ini masih sangat jauh dari yang diharapkan untuk memberikan kontribusi kepada perekonomian nasional ataupun pemenuhan kebutuhan susu Nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia tahun 2019 masih berkisar 16,23 kg/kapita/tahun.
Sedangkan produksi susu segar hanya mampu memenuhi kurang dari 20% dari kebutuhan Nasional dan masih bergantung pemasaran kepada Industri Pengolahan Susu. Dalam kurun waktu hampir 20 tahun produksi susu segar stagnan, tidak ada pertumbuhan yang signifikan. Sehingga, DPN mengajukan beberapa permintaan kepada pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif.
“Pertama, memberikan perhatian yang serius kepada pengembangan usaha peternakan sapi perah rakyat dan menjadikan sebagai keputusan politik yang diwujudkan dalam peraturan perundangan dengan dukungan APBN,” kata Ketua Dewan Persusuan Nasional, Teguh Boediyana, dalam keterangan tertulis, Senin (1/6).
Kedua, Presiden dapat menerbitkan payung hukum berupa Inpres atau Perpres untuk menggantikan Inpres No. 2/1985 tentang Pengembangan Persusuan Nasional yang dicabut di tahun 1998 karena dianggap bertentangan dengan butir butir LOI antara IMF dengan Pemerintah Indonesia.
“Payung hukum ini diyakini dapat menjadi faktor pemercepat pertumbuhan usaha peternakan sapi perah rakyat melalui wadah koperasi,” ucapnya.
Ketiga, pengembangan usaha sapi perah rakyat dapat dijadikan salah satu sektor untuk ikut mengatasi dampak Covid-19, di mana terjadi banyak PHK dan meningkatnya pengangguran di daerah pedesaan.
Keempat, pemerintah agar segera menetapkan Program Susu untuk Anak Sekolah yang berbasis susu segar dalam negeri (SSDN), yang akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, juga dapat meningkatkan imunitas tubuh dari berbagai penyakit termasuk Covid-19. Serta merangsang peningkatan perkembangan peternakan sapi perah di dalam Negeri.
“Dewan Persusuan Nasional mengharapkan bahwa Hari Susu Nusantara dapat dijadikan tonggak untuk melakukan evaluasi perkembangan persusuan nasional yang telah dilakukan pemerintah maupun pemangku kepentingan lain,” tutup Teguh.