goodmoneyID – 12 Juli lalu, diperingati diperingati Hari Koperasi Nasional ke-73. Berdasarkan dari berbagai sumber yang dirangkum oleh tim goodmoneyID, Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20. Awalnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak.
Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama. Secara spontan mempersatukan diri untuk menolong diri sendiri dan sesama.
Pada tahun 1986, ide-ide perkoperasian di Indonesia telah diperkenalkan oleh R.A. Aria Wiraatmadja. Saat itu, ia telah mendirikan sebuah Bank yang awalnya hanya untuk para pegawai negeri saja. Melihat ide-ide tersebut dan semangat yang tinggi, De Wolffvan Westerrode tergugah untuk mengembangkan ide-ide tentang perkoperasian tersebut.
De Wolffvan Westerrode, sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Selain Pegawai Negeri, juga para petani perlu dibantu karena mereka makin menderita karena tekanan para pengijon.
Namun, pada zaman Belanda pembentukan koperasi belum dapat terlaksana. Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Soetomo memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat.
Kemudian pada tahun 1927, dibentuk Sarekat Islam yang bertujuan untuk memperjuangkan ekonomi pengusaha pribumi.
Di tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Tanggal tesebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia/ Nasional.
Kongres Koperasi Pertama telah membuahkan beberapa keputusan yang di antaranya, Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI), Menetapkan gotong-royong sebagai asas koperas, dan Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi.
Lalu pada 12 Juli 1952, Kongres Koperasi diadakan kembali yang ke-2. Dari kongres tersebut, terbentuk Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) sebagai pengganti SOKR. Dan menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah, serta mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia, dan inisiasi untuk dibuat Undang-Undang Koperasi yang baru.
Kongres tersebut juga membuat adanya program perkoperasian pemerintah yang melahirkan tiga kebijakan. Diantaranya, menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi. Kedua, memperluas pendidikan dan penerangan koperasi. Ketiga, memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri maupun pertanian yang bermodal kecil.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki memberikan ucapan selamat Hari Koperasi Ke-73 lewat akun twitternya.
“Peringatan Hari Koperasi ke-73 kali ini menjadi monumental karena terjadi saat kita semua tak bisa berkumpul bersama-sama. Namun, suasana kekeluargaan dan gotong royong tetap terasa kuat meskipun secara fisik kita tak satu tempat,” tulis akun resmi Twitter KemenkopUKM.
Lanjutnya, Kekuatan koperasi ada di tangan kita. Baik buruknya koperasi kita yg menentukan. Bersama kita bangun solidaritas dan perkuat koperasi agar bisa semakin bermanfaat utk bangsa Indonesia.