goodmoneyID – Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) gelar dialog nasional Perdagangan 2020 dengan tema “Memperbaiki Neraca Perdagangan dengan Mendorong Ekspor dan Mengelola Impor.
Handito Joewono, KADIN Bidang Pengembangan Ekspor mengatakan bahwa defisit neraca perdagangan terjadi ketika ekspor lebih kecil dari pada impor. Pengaruh dari luar juga turut berdampak bagi kinerja ekspor Indonesia.
“Kita juga tahu, fluktuasi perekonomian global saat ini berpengaruh besar terhadap perekonomian domestik terutama di sektor industri manufaktur. Hal tersebut menyebabkan permintaan barang dari Indonesia menurun, sehingga menekan kinerja ekspor kita,” kata Handito, di Jakarta, (Rabu 11/3).
Saat ini ekspor Indonesia tidak lebih dari 1% demand dunia. Oleh karena itu perlu terobosan baru seperti bagaimana kita membuat kebijakan untuk mengembangkan dinamika pasarnya.
Ketua Kadin Indonesia, Rosan Roeslani menambahkan Indonesia sendiri sebenarnya sudah punya daya pikat dan daya tarik untuk ekspor, tetapi belum mempunyai daya saing.
“Perlu adanya sejumlah terobosan agar ekspor Indonesia meningkat misalnya dengan inovasi produk ekspor. Hal ini dilakukan dengan menerapkan standar produk ekspor kelas dunia,” terang Roslan.
Lanjut Roslan, selain itu meningkatkan industrialisasi produk unggulan komparatii dan mengoptimalkan pemanfaatan berbagai skema fasilitas perdagangan, meningkatkan target ekspor, menambah eksportir baru, dan juga mengendalikan impor pada barang-barang tertentu.
“Semua akan dapat dicapai apabila pemerintah, pelaku industri, akademisi, asosiasi profesi, institusi pembiayaan, pemasar, dan juga media terus bergerak bersama, mengorkestrasi program, dan mengambil peran aktif,” ujar Rosan.
Kadin Indonesia berharap pelaksanaan Dialog Nasional Perdagangan 2020 ini akan mampu menyusun rencana dan program dalam mendorong ekspor dan mengendalikan impor, demi memperbaiki neraca perdagangan dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi nasional.
Acara ini juga sekaligus menyertakan penandatanganan nota kesepahaman antara Kadin Indonesia dengan Himpuni (Himpunan Alumni Mahasiswa Negeri Indonesia), Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia), GPI (Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia) yang disaksikan langsung oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.