goodmoneyID – Dengan bertempat di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan , Jum’at (16/8/2024) Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan didampingi oleh sejumlah menteri, mengadakan konfrensi Pers RAPBN 2025. Acara tersebut berlangsung selama kurang lebih dua jam dengan dihadiri oleh insan pers tanah air, baik cetak, elekronik maupun online.
Pada kesempatan kali ini, Menteri Keuangan mengungkapkan Rencana Anggaran Pendapat Belanja Negara yang saat ini merupakan Rancana Anggaran Transisi Pemerintahan yang terjadi.
Ia mengatakan, asumsi makro pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan sebesar 5,2 persen yang dirancang, dengan masih belum menentunya situasi politik yang terjadi juga persiapan untuk pemerintahan dengan presiden yang terpilih mulai oktober 2024.
Dengan pertumbuhan ekonomi global yang belum menentu, Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan sangat optimis menyikapi kondisi yang terjadi saat ini. Ia mengatakan bahwa RAPBN 2025 harus dikelola dengan sebaik baiknya, agar dapat mengejar cita-cita Indonesia Emas 2045.
Suku bunga yang cukup tinggi, konflik geopolitik, peningkatan tensi perang dagang, perubahan iklim dan digitalisasi serta masalah demografi yang terjadi, memberikan ketidakpastian akan pertumbuhan ekonomi yang terjadi.
Namun demikian secara global hal ini merupakan hal yang wajar, karena dalam dekade terakhir ini, kesejahteraan membaik, tingkat pengangguran serta kemisikinan pun menurun.
Dengan proyeksi angka pertumbuhan ekonomi pada RAPBN 2025 mencapai 5,2%, inflasi 2,5%, Penerimaan negara diperkirakan akan mencapat Rp2.996,9 triliun, dengan belanja negara sebesar Rp3.613,1 trilliun.
Hal ini juga didukung oleh penguatan efisiensi belanja, produktivitas yang tepat sasaran untuk mendukung program-program prioritas yang harus dilaksanakan.
Dipaparannya yang terakhir, Ia mengungkapkan, bahwa Kita harus terus fokus sesuai dengan arahan dari Presiden saat ini dan Presiden terpilih dengan tema yang diusungnya yaitu keberlanjutan, penguatan, dan akselerasi untuk menggapai Indonesia Emas 2045.