goodmoneyID – Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan saat pandemi covid-19 melanda kepemilikan smartphone oleh UMKM justru meningkat drastis, khususnya pengusaha ultra mikro. Hal ini dikatakan oleh Supari dalam risetnya.
“Ternyata di masa pandemi itu para pelaku ultra mikro makin banyak yang punya smartphone. Entah ada pemicu dari anaknya yang sekolah online, atau mereka dapat bantuan lalu itu dibelikan smartphone, atau mungkin mereka berusaha untuk masuk digital,” ucap Supari dalam paparanya saat webinar BRI Microfinance Outlook 2022, Kamis (10/2).
Hal ini ditemukan dalam riset BRI soal perilaku ultra mikro. Berdasarkan 7 parameter, yang dikelompokan jadi tiga kelompok, yakni The Necessary, The Stable, dan the growth oriented.
“Tapi ada yang signifikan saya cermati dari 3 kelompok itu, bahwa mereka yang bisa tumbuh adalah yang memiliki smartphone,” imbuh Supari.
Data BRI mencatat saat ini 89% UMKM telah menggunakan smartphone dengan koneksi internet untuk berjualan. Dari total 89% itu, para pelaku UMKM menggunakan internet untuk memasarkan produknya melalui media soisal, Whatsapps (90%), Facebook (73%), Instagram (54%). Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) per Juli lalu mencatat baru ada 9,4 juta UMKM digital dari sekitar 60 juta UMKM di seluruh Indonesia.
Namun sangat disayangkan, sebab dari kepemilikan smartphone ternyata masih mayoritas masih digigunakan untuk kegiatan sehari saja. Dan masih kurangnya digitalisasi UMKM nasional menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi kinerja UMKM saat ini. “Ini yang kita timbang agar proses inklusi dan literasi berjalan baik,” imbuh Supari
“Ada yang tak berkembaag disini karena mereka gak punya literasi untuk menggunakan smartphone, maka kita akan memproteksi mereka. Soalnya nanti kalau instrumen APBN subsidi bantuan sudah tidak ada , mungkin dua hal itu akan jadi konsentrasi kita bagaimana kita melakukan literasi bagi dan inklusi keuangan bagi mereka,” tutup Supari.