goodmoneyID – Usung tema tren ekonomi syariah (Eksyar) Indonesia 2020, IAEI menggelar seminar nasional di Gedung Graha Mental Supiritual Jakarta (23/12). Acara ini dihadiri oleh beberapa lembaga dan institusi yang fokus dalam bidang pengembangan eksyar. Hadir pula Analis Pratama Divisi Keuangan Inklusif Syariah KNKS (Komisi Nasional Keuangan Syariah) Muhibbudin Ahmad.
Muhibbudin menyebut prospek eksyar di Indonesia ke depan sangat menjanjikan. Ia mengklaim eksyar akan tumbuh 5,2 persen di tahun 2024 dan selanjutnya terus naik 5%.
“Bisnis halal sangat menjanjikan, bayangkan 85 persen penduduk Indonesia adalah muslim, tetapi sangat disayangkan mereka kebayakan masih mengonsumsi produk impor dibanding produk domestik, seperti daging kita impor, kosmetik impor. Kita ingin kembangkan eksistensi industri halal itu terlebih dulu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat domestik, jika kebutuhan sudah terpenuhi kita akan ambil langkah ekspor,” papar Muhibbudin kepada goodmoneyID.
Muhibbudin menjelaskan KNKS memilki kontribusi tidak langsung melalui stakeholder seperti Kementerian Koperasi dan UKM dalam mengembangkan UMKM syariah dan produk halal, Kementerian Agama untuk dana sosial, Kementerian Keuangan untuk anggaran fiskal dan lainnya, serta dengan kementrian BUMN untuk mengembangkan usaha BUMN di sektor syariah.
“Sejauh ini kita sudah koordinasi dengan kementerian BUMN terkait pendirian bank BUMN Syariah. Terus kita juga sedang fokus pada koperasi dan UMKM bagaimana mereka mengembangkan UMKM halal, dan MUI bagaimana menegembangkan sertifikasi halal agar lebih efisien di jangkau oleh UMKM, serta koordinasi dengan Kemenag terkait dana sosial zakat, wakaf supaya bisa dikelola dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Muhibbudin.
Muhibbudin juga menjelaskan bahwa pemerintah sekarang ini sedang merencanakan Bank BUMN Syaraiah yang bersekala besar. Jadi nanti tidak hanya bersifat sebagai BUS (Bank Umum Syariah) yang jadi anak Bank BUMN, tetapi akan ada lembaga khusus Bank BUMN ynag menangani keuangan syaraiah berskala besar. Namun hal ini tidak mudah pihaknya harus menentukan bagaimana langkah yang akan diambil apakah akan merger atau penambahan modal.
“Ini tugas yang berat, kita sedang diskusi dengan Kementerian BUMN, terkait bagaimana feasibility-nya dan bagaimana kemungkinannya juga cost benefit analisisnya gimana, sehingga nanti akan menghasilkan rekomendasi yang tepat untuk dijalankan. Karena tidak mudah mewujudkan ini ada beberapa opsi antara lain seperti merger bank atau penambahan modal, ini opsi yang tidak gampang, karena masing masing Bank itu punya infrastruktur dan modelnya sendiri-sendiri,” ujarnya.
Pada 2020,KNKS akan fokus pada pengembangan UMKM kreatif industri halal syariah, seperti food, fashion, kosmetik dan masih banyak lagi termasuk pariwisata halal. Dimana kedepan KNKS akan mendorong rantai nilai halal atau (halal value chain) melalui BAPPENAS.