goodmoneyID – Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) menggelar seminar internasional bertajuk “APA in Indonesia 2025”, sebuah forum strategis yang mengeksplorasi masa depan psikologi dalam membangun bangsa. Dengan tema “The Future of Psychology: How Psychological Science and Practices Contribute in Building the Nation”, acara ini menjadi panggung bagi para ahli untuk merumuskan peran psikologi sebagai pilar penting dalam transformasi kebijakan dan kesejahteraan masyarakat.
Ketua Umum Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Andik Matulessy, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama dalam implementasi pengelolaan jurnal psikologi. Menurutnya, HIMPSI harus mengambil peran strategis dalam mendukung kebijakan nasional melalui kajian dan layanan berbasis psikologi.
“Kami berharap HIMPSI dapat dilibatkan dalam proses kajian dan penyediaan layanan psikologi, terutama di era kepemimpinan bapak Prabowo Subianto. Dengan kolaborasi yang baik, kami yakin HIMPSI dapat memberikan kontribusi signifikan untuk kebijakan publik yang lebih humanis dan berbasis ilmu pengetahuan,” ujar Andik di Jakarta, Rabu (22/01/2025)
HIMPSI memiliki posisi strategis dalam mendukung berbagai program di kementerian dan lembaga. Para anggota HIMPSI telah terlibat dalam berbagai inisiatif, mulai dari pengembangan sumber daya manusia hingga program kesehatan mental di tingkat nasional.
”Peran psikologi dalam kementerian dan lembaga sangatlah penting. Dengan kehadiran para psikolog yang profesional dan kompeten, kami berharap bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi kebijakan-kebijakan strategis di Indonesia,” kata Andik Matulessy.
Andik juga menyebutkan bahwa HIMPSI berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi anggotanya melalui program pelatihan dan sertifikasi. Dengan langkah ini, HIMPSI berharap dapat memberikan layanan yang lebih berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Salah satu tantangan besar yang dihadapi HIMPSI adalah rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan mental. Untuk itu, HIMPSI telah meluncurkan berbagai kampanye edukasi guna menghapus stigma yang masih melekat pada isu kesehatan mental di Indonesia.
“Kami ingin masyarakat lebih memahami bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. HIMPSI terus berupaya memberikan edukasi yang luas agar masyarakat dapat mengakses layanan psikologis tanpa rasa takut atau malu,” ujar Andik.
HIMPSI juga menggarisbawahi pentingnya standar profesi psikologi yang tinggi. Menurut Andik, setiap psikolog harus memiliki kredibilitas dan kompetensi yang memadai agar dapat memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.
Dalam diskusi yang berlangsung selama seminar, HIMPSI menegaskan komitmennya untuk menjaga standar dan etika profesi psikologi di Indonesia. Meski tidak ada sistem yang sempurna, HIMPSI percaya bahwa upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas layanan adalah hal yang esensial.
“Tidak ada sistem yang benar-benar sempurna, tetapi kami semua memiliki tujuan yang sama, yaitu menyehatkan masyarakat. Profesionalisme dan kredibilitas adalah kunci utama dalam menjalankan profesi ini,” tegas Andik.
Melihat antusiasme dan dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak, HIMPSI optimis dapat terus berkembang di masa depan. Dalam konteks global, HIMPSI berharap dapat menjalin lebih banyak kemitraan dengan organisasi internasional untuk meningkatkan kapasitas anggotanya.
”Kami ingin menjadikan HIMPSI sebagai salah satu asosiasi psikologi dunia. Dengan kerja sama yang baik, baik di tingkat nasional maupun internasional, kami yakin visi ini bisa terwujud,” Kata Andik.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah disusun, HIMPSI berkomitmen untuk terus menjadi mitra terpercaya dalam pembangunan bangsa. Melalui ilmu dan praktik psikologi, HIMPSI berharap dapat menciptakan Indonesia yang lebih sehat secara mental, emosional, dan sosial.
Ia juga menambahkan bahwa HIMPSI sedang memperkuat sistem pengelolaan jurnal ilmiah untuk meningkatkan kualitas penelitian di bidang psikologi. Langkah ini, menurut Andik, merupakan upaya strategis untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Presiden American Psychological Association (APA) Debora Midori Kawahara Nagata, dalam keterangan pers, ia menekankan pentingnya membangun kolaborasi global antar asosiasi psikologi. Debora melihat potensi besar yang dimiliki HIMPSI dalam memperkuat jaringan internasional.
“Saya percaya kita bisa saling berkolaborasi dan bekerja bersama. HIMPSI memiliki kapasitas untuk menjadi model inspiratif di tingkat global. Dengan saling belajar dan berbagi pengalaman, kita bisa menciptakan dampak yang lebih besar dalam dunia psikologi,” ujar Debora.
Ia juga menyoroti pentingnya keberadaan asosiasi dunia yang mampu menghubungkan berbagai organisasi psikologi dari berbagai negara. Hal ini, menurutnya, akan membuka peluang lebih besar untuk berbagi praktik terbaik dan solusi inovatif dalam mengatasi isu kesehatan mental.
Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, memberikan apresiasi terhadap pencapaian HIMPSI, terutama dalam membangun jaringan internasional.
Menurutnya, HIMPSI telah berhasil menjadi tolok ukur bagi asosiasi profesi lainnya di Indonesia.
“Kami sangat bangga melihat HIMPSI memiliki jaringan internasional yang solid. Ini adalah model yang bisa diadopsi oleh asosiasi lain dalam meningkatkan profesionalisme dan kontribusi terhadap pembangunan bangsa,” jelas Satryo.
Satryo juga menekankan pentingnya asosiasi profesional dalam menjembatani kebutuhan antara dunia pendidikan dan praktik. HIMPSI, menurutnya, memiliki tanggung jawab besar untuk mencetak psikolog yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga mampu memahami kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
Penulis: Devi P. Wihardjo