goodmoneyID – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) melakukan survey kepada para anggota perusahaan fintech mengenai kondisi bisnis anggotanya di tengah pandemi Covid-19. Survey tersebut mencatatkan penurunan sekitar 5% penyaluran kredit di industri fintech, terhitung sejak awal 4- 6 April.
Ketua Harian AFPI Kuseryansyah menyampaikan, survey yang dilakukan ini melibatkan sekitar 161 perusahaan fintech yang menjadi anggota AFPI. Rencananya, survey tersebut akan dilakukan tiap bulan selama masa pandemi Covid-19. Ini merupakan survey yang kedua, nanti pada survey ketiga AFPI akan dibeberkan besaran nilai atau angka real penurunan pinjaman tersebut.
“In average industry, di Industri yang kita dapat penurunan 5%, dari survey tanggal 4 sampai 6 April. Nanti kita akan rilis survey yang ketiga,” ujar Kuseryansyah dalam Konferensi Pres Online AFPI,” Senin (20/4).
Sementara, Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas AFPI, Tumbur Pardede menambahkan, bisnis fintech selama dua bulan pertama tahun 2020, masih terlihat tubuh dari segi penyaluran kredit, namun tak bisa dipungkiri sejak pandemi Covid-19 mengalami kontraksi.
Meski begitu, Tumbur yakin saat menjelang Lebaran nanti, bisnis fintech dimungkinkan masih bisa naik seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat. Meski tak bisa sebaik masa-masa sebelum pandemi Covid-19 melanda.
“Bulan depan sudah Lebaran, berarti ada potensi peningkatan konsumsi masyarakat, ada penerimaan THR. Jadi kita lihat dampak Covid-19 pada pengereman dari sisi pinjaman. Dalam bulan-bulan ke depan diproyeksi akan terjadi peningkatan pengajuan pinjaman,” jelas Tumbur.