Laba Bersih Telefast Indonesia Melonjak 269,9% Menjadi Rp38,4 M Pada 9M21

Loading

goodmoneyID – Pendapatan PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) pada 9M21 tumbuh sebesar 0,9% YoY menjadi Rp489,9 miliar, didukung oleh ketahanan segmen produk dan layanan digital di tengah kelemahan kondisi makro yang berkelanjutan. Selain itu, TFAS mengalami peningkatan dalam pengelolaan modal kerja pada 9 bulan pertama tahun 2021, yang dibuktikan dengan arus kas operasi yang meningkat secara signifikan dari Rp5,6 miliar arus keluar di 9M20 menjadi Rp20,5 miliar arus masuk di 9M21.

Pada 9M21, TFAS berhasil mempertahankan profitabilitas operasional di tengah kondisi makro yang sulit. Laba kotor 9M21 dan margin laba usaha masing-masing mencapai 6,8% (vs 7,4% di 9M20) dan 2,1% (vs 3,4% di 9M20). Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan upaya pemasaran dan promosi untuk menjaga pangsa pasar di tengah kondisi ekonomi yang sulit dan peningkatan kegiatan sosialisasi terkait dengan ekspansi cepat TFAS ke ranah teknologi logistik.

Laba bersih yang diatribusikan pada 9M21 tumbuh 269,9% YoY menjadi Rp38,4 miliar, didorong oleh pendapatan asosiasi sebesar Rp33,1 miliar (dari segmen logistik LDN dan Clodeo). TFAS mempertahankan neraca yang tangguh dan ramping (0,33x utang bersih terhadap ekuitas pada 9M21), TFAS berada di posisi yang tepat untuk memperluas pasar Courier, Express and Parcel (CEP) Indonesia yang berkembang pesat, yang diperkirakan akan melampaui nilai pasar US$5 miliar pada tahun 2024.

Jaringan Drop Point SiCepat tumbuh menjadi 6.100+; Laba bersih LDN 3Q21 tumbuh 182% QoQ 3Q21 mencatat ekspansi berkelanjutan dari bisnis supply chain dan logistik Perseroan yang secara resmi dikomersialkan pada akhir November 2020. Jumlah drop point tumbuh menjadi 6.100+. Pertumbuhan ini dimungkinkan sebagian besar karena kolaborasi dengan mitra utama seperti Alfamart dan Shipper serta memanfaatkan 10.000+ jaringan toko Perseroan yang ada. Ke depan, Perseroan juga akan bekerja sama dengan perusahaan lain seperti MNC Travel dan OYO untuk memperluas jaringan drop point.

Laba bersih Logitek Digital Nusantara (LDN) 3Q21 tumbuh 182% QoQ mencapai Rp40,0 miliar (dari Rp22,0 miliar di 2Q21). Untuk 9M21, TFAS mengakui Rp24,9 miliar pendapatan asosiasi dari LDN yang berkontribusi sekitar 65% terhadap laba TFAS. Momentum pertumbuhan ini sejalan dengan perluasan drop point & jaringan merchant yang berkelanjutan ditambah dengan tingkat penerimaan yang sehat dari layanan LDN oleh pasar luas. Perseroan menargetkan untuk menyebarkan 15.000 drop point pada akhir
tahun 2021.