goodmoneyID – Direktur Utama PT Bank BRI, Sunarso menyebutkan hingga akhir September 2020 BRI masih mampu mencatat pertumbuhan kredit dan simpanan yang positif, serta lebih baik dari industri perbankan nasional.
Dari sisi kinerja, hingga akhir kuartal III 2020, secara konsolidasian Bank BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 935,35 Triliun atau tumbuh sebesar 4,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 891,97 Triliun.
Ini lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit industri sebesar 0,12 persen (data OJK September 2020).
Dilihat dari Segmennya, kredit mikro mengalami pertumbuhan sebesar 8,9% yoy dari Rp 301,89 triliun menjadi Rp 328,79 triliun. Lalu segmen kecil komersial tumbuh 4,6% yoy dari Rp 194,1 triliun menjadi Rp 203 miliar. Segmen medium menyusut 0,5% dari Rp 21,1 triliun jadi Rp 21 triliun. Secara total segmen UMKM ini tumbuh 8,28% yoy.
Kredit konsumer BRI tumbuh 3,8% menjadi Rp 142,5 triliun. Sedangkan segmen korporasi dan kredit ke BUMN turun 6,94% dari Rp 195,9 triliun menjadi Rp 182,3 triliun.
Surnaso mengatakan, Komposisi kredit UMKM pun tumbuh secara signifikan dari 78,10 persen di kuartal III 2019 menjadi 80,65 persen pada kuartal III 2020.
“Ini merupakan milestone dari perseroan, dimana untuk pertama kalinya BRI mampu mencapai porsi kredit UMKM sebesar 80 persen. Pencapaian ini kita targetkan tercapai di tahun 2022 dan BRI mampu menjawab tantangan tersebut lebih cepat,” ujarnya pada pemaparan kinerja BRI kuartal III 2020 secara virtual di Jakarta (11/11).
Hingga akhir tahun 2020 BRI menargetkan kredit UMKM tumbuh di kisaran 4%-5%. BRI akan konsentrasi melakukan penyelamatan terhadap debitur UMKM yang terdampak pandemi dan mengikuti arah kebijakan pemerintah yang memberikan stimulus untuk mendorong pergerakan ekonomi.