goodmoneyID – Selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pusat perbelanjaan seperti Mal praktis hanya diperbolehkan membuka gerai supermarket, apotik, serta tenant F&B khusus pembelian online dan take away.
Namun, belum lama ini pemerintah berencana melakukan relaksasi kebijakan PSBB ke situasi New Normal. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah menyebutkan bahwa pusat perbelanjaan atau mal di DKI Jakarta diizinkan dibuka lagi mulai 15 Juni 2020. Izin ini diberikan pada mal dan pasar non-pangan lainnya seiring dengan perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota yang rencananya berakhir pada 14 Juni 2020.
“Pusat perbelanjaan atau mal dan pasar yang non-pangan baru bisa dimulai pada Senin tanggal 15 Juni, baru pusat pertokoan pasar-pasar mulai berkegiatan,” terang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Kamis (4/6).
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sebagai salah satu emiten properti yang mengelola beberapa mal papan atas di Indonesia menyambut baik rencana pemerintah tersebut. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif ke ekonomi yang tentunya secara perlahan akan berpengaruh pada sektor bisnis mal.
Corporate Secretary APLN F. Justini Omas mengatakan, relaksasi PSBB serta new normal akan membawa sentimen positif dan memungkinkan kinerja operasional mal berangsur pulih seperti sedia kala.
“ Selama PSBB orang-orang lebih memilih untuk berdiam diri dan mengurangi aktifitas di luar rumah. Dengan pelonggaran PSBB serta penerapan new normal, perlahan-lahan orang-orang akan memulai kembali aktifitasnya secara normal,” ujar Justini, di Jakarta, Sabtu (07/5).
Justini menambahkan, tentunya pelaksanaan kebijakan ini juga harus diiiringi dengan penerapan beberapa protokol baru yang lebih mengutamakan kesehatan dan kebersihan bersama akibat dampak dari Covid-19.
“Kami akan dengan sangat matang dan berhati-hati mempersiapkan kondisi baru yang akan kita hadapi kedepannya. Kami juga akan mengikuti semua prosedur serta protokol yang dianjurkan oleh pemerintah,” kata Justini.
Sementara, Assistant GM Marcomm Central Park Silviyanti Dwi Aryati mengungkapkan, saat ini Mal Central Park tengah menyusun protokol kesehatan guna menghadapi kondisi new normal yang digagas pemerintah dalan rangka mempercepat pemulihan ekonomi.
Silviyanti menambahkan, protokol ini akan menjadi acuan bagi para tenant. Semisal, menyediakan hand sanitizer, alat pengukur suhu tubuh, pengaturan jarak fisik di lift, eskalator, antrean hingga wajib menggunakan masker.
“Kami juga akan meningkatkan kebersihan di dalam mal dengan melakukan penyemprotan disinfektan, pembersihan dan pengecekan rutin oleh pihak housekeeping di fasilitas umum. Pihaknya juga akan terus memperbarui semua protokol dan kebijakan mal, apabila kedepannya ada anjuran atau peraturan tambahan dari pemerintah” tutup Silviyanti.