goodmoneyID – PT Salim Ivomas Pratama Tbk (Grup SIMP) telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis (21/7/22). Dalam RUPST tersebut, perseroan menyetujui susunan Dewan Komisasir dan Direksi periode 2022 – 2025. dan pembagian deviden tunai sekitar Rp 196,8 miliar atau Rp 13 per saham. Jumlah tersebut setara dengan 20% dari laba bersih tahun buku 2021, yang akan dibagikan pada Agustus 2022 nanti.
Adapuun Susunan Dewan Komisasir dan Direksi periode 2022 – 2025:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Komisaris : Taufik Wiraatmadja
Komisaris : Axton Salim
Komisaris : Hendra Widjaja
Komisaris Independen : Timotius
Komisaris Independen : Notariza Taher
Dewan Direksi
Direksi Direktur Utama : Mark Julian Wakeford
Wakil Direktur Utama : Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Direktur : Suaimi Suriady
Direktur : Tan Agustinus Dermawan
Direktur : Soenardi Winarto
Direktur : Johnny Ponto
Direktur : Yohanes Djoko Junianto
Direktur : In She
Direktur : Ferdi Gunawan
Selain mengangkat dewan komisaris dan Direksi yang baru, perseroan juga menyetujui beberapa hal, antara lain:
– Laporan tahunan Direksi mengenai kegiatan usaha dan kinerja keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021;
– Pembagian dividen tunai sebesar Rp13,- per lembar saham yang akan dibayarkan pada tanggal 23 Agustus 2022;
– Menerima baik pengunduran diri seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sehubungan dengan telah berakhirnya masa jabatan mereka sejak ditutupnya RUPST dengan disertai ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdian dan jasa-jasa mereka terhadap Perseroan.
Direktur Utama Grup SIMP, Mark Wakeford menyampaikan apresiasi dan terima kasih
kepada seluruh pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan yang terus menerus dalam melewati kondisi yang menantang ini.
“Grup SIMP akan terus mengelola kegiatan usaha secara cermat, selaras dengan kondisi ekonomi dan pasar serta mengelola kegiatan operasi secara berkelanjutan. Grup SIMP tetap fokus pada peningkatan pengendalian biaya dan efisiensi, investasi belanja modal pada aspek-aspek yang memiliki potensi pertumbuhan dan peningkatan produktivitas.” tutup Mark Wakeford.