goodmoneyID – GapMaps, perusahaan spesialis software pemetaan berbasis cloud dari Australia yang membantu berbagai organisasi dengan penyediaan strategi jaringan dan perencanaan informasi lokasi, terus memperluas kehadiran internasional mereka yang kini telah menjangkau 21 negara termasuk Indonesia.
Walaupun sektor retail terdampak oleh COVID-19, mereka telah beradaptasi dengan pola permintaan baru dari pelanggan dan membangun saluran baru dalam melakukan pemasaran.
Di Indonesia, GapMaps melihat saluran pengiriman makanan cepat saji mengalami pertumbuhan yang kuat, sehingga menciptakan permintaan akan data dan wawasan yang memungkinkan para brand untuk melakukan perencanaan yang lebih baik dan menangkap potensi pasar yang berkembang tersebut.
“Sejak 2018, kami telah menambahkan lima pasar baru setiap tahun dan memperoleh pertumbuhan pendapatan dua digit dari tahun ke tahun (year-on-year),” kata Anthony Villanti, Managing Director dan Founder GapMaps, Selasa (23/11).
Pertumbuhan tersebut diklaim akibat kemudahan penggunaan dan kecanggihan software pemetaan GapMaps yang menggunakan data demografi, pemerintah, dan industri termutakhir untuk membantu klien memilih toko fisik yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
“Saat ini, terdapat sekitar 500 brand yang menggunakan GapMaps dalam sektor-sektor yang membutuhkan lokasi fisik, seperti pusat kebugaran, stasiun pengisian bahan bakar, toko bahan makanan, restoran cepat saji, pusat perbelanjaan, dan toko serba ada,” tambah Anthony.
Director Market Planning GapMaps, Tim Shaw mengatakan saat Indonesia mengurangi pembatasan COVID-19 secara bertahap, GapMaps mengamati dan memantau adanya peningkatan aktivitas pejalan kaki di pusat keramaian, perbelanjaan, dan kawasan ritel lainnya.
“Terdapat variabilitas yang menarik dalam proses pemulihan COVID-19,” tambah Tim.
Tim juga berujar bahwa kemampuan para brand untuk mengakses wawasan informasi tersebut memungkinkan mereka untuk mengelola jaringan toko fisik secara lebih efektif selama proses pemulihan pandemi, serta untuk merencanakan standar bisnis ‘new normal’ di dunia pasca-pandemi.
Klien-klien GapMaps yang berkontribusi terhadap pertumbuhan internasional adalah brand seperti Domino, KFC, Starbucks, Burger King, Subway, dan McDonalds. Eat’n’Go, pemegang waralaba untuk Domino’s, Cold Stone dan Pinkberry di Kenya dan Nigeria, memanfaatkan wawasan data yang disediakan oleh GapMaps.
“GapMaps memiliki kemampuan unik untuk menciptakan wawasan dan data informasi lokasi yang berkualitas di beberapa negara yang sangat sulit mendapatkan akses terhadap data,” kata Pat McMichael, Group Managing Director dan CEO Eat’n’Go.
Strategi Pertumbuhan
“Di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, restoran cepat saji adalah salah satu sektor dengan pertumbuhan paling pesat. Meskipun pertumbuhan populasi telah melambat selama beberapa tahun terakhir, tingkat pertumbuhan konsumen telah mencapai empat kali lipat dari tingkat pertumbuhan populasi keseluruhan, yang mendorong investasi brand global pada kawasan toko dan perbelanjaan.”
Akses ke data demografis di beberapa pasar merupakan tantangan tersendiri yang disebabkan oleh ketergantungan pada data sensus berusia lebih dari satu dekade. Data tersebut sering kali bersifat terlalu luas dan kurang sesuai untuk analisis area tangkapan lokal untuk mendukung keputusan terkait lokasi.
“Dengan GapMaps, kami dapat menganalisis perbedaan data demografis, industri, dan pemerintah lokal untuk menghasilkan wawasan terperinci, sering kali meneliti hingga petak sebesar 100 – 250 meter untuk menentukan area tangkapan toko yang optimal,” kata Tim.