goodmoneyID – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA menyampaikan laporan kinerja keuangan semester I 2020, Senin (27/7). Dalam paparan tersebut tercatat laporan kinerja keuangan BCA menurun di masa pandemi Covid-19, dibandingkan dengan Semester I tahun lalu.
Laba bersih konsolidasi BCA pada semester I 2020, turun 4,8% menjadi Rp12,2 triliun. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy) sebesar Rp12,9 triliun.
Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaatmadja, menilai meski demikian kinerja keuangan sepanjang enam bulan pertama tahun masih cukup soid. Terutama di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Pandemi berdampak pada perlambatan berbagai aktivitas bisnis di berbagai industri, sehingga mengakibatkan lebih rendahnya permintaan kredit khususnya pada bulan Maret hingga Juni 2020,” ujarnya dalam video conference, Senin (27/7).
Adapun, kredit Bank BCA tumbuh sebesar 5,3% (yoy) menjadi Rp595,1 triliun pada Juni 2020, ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi.
BCA membukukan kredit korporasi sebesar Rp257,9 triliun, meningkat 17,7% (yoy), sementara kredit komersial dan UKM turun 0,9% (yoy) menjadi Rp184,6 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, KPR tumbuh flat 0,3% (yoy) menjadi Rp91,0 triliun dan kredit kendaraan bermotor (KKB) turun 11,9% (yoy) menjadi Rp42,5 triliun.
Sementara, saldo outstanding kartu kredit turun 18,6% (yoy) menjadi Rp10,6 triliun, akibat penurunan konsumsi domestik.
“Total portofolio kredit konsumer turun 5,1% (yoy) menjadi Rp146,9 triliun,” ucapnya.
Di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan, BCA tetap mampu menjaga permodalan Bank pada posisi yang solid dengan rasio kecukupan modal (CAR) berada pada level 22,9%, jauh diatas rasio yang ditetapkan oleh regulator.