goodmoneyID – PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) pada semester pertama tahun 2020, mencatatkan pertumuhan positif pendapatan dan laba bersih masing-masing tumbuh sebesar 403% (yoy) dan 464% (yoy), menjadi Rp220,1 miliar dan Rp18,1 miliar. Kinerja keuangan yang positif ini sebagian besar didorong oleh ekspansi kuat dari segmen cloud advertising dan trade marketing.
“Segmen digital cloud advertising (Managed Services and Infrastructure as a Services) Perseroan terus memberikan pertumbuhan top-line yang kuat sebesar 84,2% (yoy) menjadi Rp48,8 miliar pada 1H20, sebagian besar berasal dari pertumbuhan penyebaran yang sehat,” tertulis dalam keterangan DMMX, yang diterima goodmoneyID, Selasa (21/7).
Pada akhir Juni, DMMX telah menyebarkan 10,730 layar atau meningkat 80.9% (yoy), mencakup 8,003 titik meningkat 70,3% (yoy). Pendapatan segmen trade marketing membukukan pertumbuhan yang mengesankan sebesar 891% (yoy) mencapai Rp171,3 miliar pada 1H20, didukung oleh kenaikan jumlah anggota Pojok Bayar sebesar 88,0% (yoy) menjadi 64,918 pada akhir Juni.
Adapun Margin laba kotor konsolidasian pada 1H20 tetap kuat di 10,7% (vs 12,9% pada 1Q20), meskipun terdapat peningkatan kontribusi top line dari segmen trade marketing yang digerakkan oleh GMV (77,8% pada pendapatan 1H20 vs 72,2% pada pendapatan 1Q20).
Sejalan dengan hal tersebut, margin laba operasi 1H20 berada di level 5,7% pada 1H20 (vs 6,0% pada 1Q20), diimbangi oleh peningkatan dalam efisiensi operasi dengan rasio biaya operasional terhadap pendapatan yang turun dari 8,7% pada 1Q20 menjadi 5,0% pada 1H20.
Laba bersih 1H20 yang dapat diatribusikan tumbuh sebesar 464% (yoy) menjadi Rp18,1 miliar, sebagian besar karena ekspansi organik dan evolusi dari operasi DMMX. DMMX mempertahankan posisi keuangan yang kuat dengan posisi kas bersih sebesar Rp251 miliar pada 1H20, memberikan banyak ruang ekspansi untuk membiayai upaya penyebaran layar yang terus berlanjut pada 2H20.
Pada Juli 2020, DMMX mengumumkan rencana untuk menyebarkan 10 ribu smart detection points (di bawah bisnis model IaaS (Infrastructure as a Service)) dalam 2 tahun ke depan untuk membantu ritel dan perkantoran untuk menyesuaikan dengan New Normal. Dilengkapi dengan teknologi facial recognition dan Artificial Intelligence (AI), smart detection points dapat memeriksa suhu tubuh dan mendeteksi penggunaan masker.
Solusi smart detection ini dapat membantu mengoptimalkan kontrol pengunjung dan menyederhanakan proses pemeriksaan, yang diperlukan agar bisnis dapat berfungsi secara efisien dan aman dalam masa New Normal.