Strategi Pemerintah Maros dan Denpasar Bangkitkan Ekonomi Dearah Paska Pandemi

Loading

goodmoneyID – MarkPlus Goes to Government (MGTG) kembali hadir secaravirtual dengan episode ke-dua yang menghadirkan Bupati Maros, H.A.S Chaidir Syam dan Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana pada Jum’at, 28 Januari 2022.

Taufik, selaku Deputy Chairman MarkPlus, Inc mengungkap bahwa MGTG merupakan kelanjutan dari acara Government Roundtable yang secara rutin diselenggarakan MarkPlus, Inc. pada 2021 silam.

Membuka diskusi siang hari ini, Bupati Maros H.A.S. Chaidir Syam mengungkap Kabupaten Maros tercatat nol kasus COVID-19 sejak sebulan terakhir.

Hal ini menjadi optimisme bagi berbagai pihak untuk kembali mengembangkan berbagai sektor yang sempat terdampak pandemi. Pada acara MGTG (28/1/22), Chaidir menjelaskan beberapa upaya pemulihan ekonomi Pemkab Maros:

Sektor Pariwisata

“Sektor pariwisata jadi sektor andalan kami di Kabupaten Maros”, ujar Chaidir. Tak hanya lukisan tertua di dunia berusia 40.000 tahun, dua bulan lalu ditemukan pula DNA berusia 70.000 tahun di Maros.

“Maros bisa jadi Kabupaten Peradaban. Ini yang selalu disampaikan ke pemerintah pusat bahwa prestasi ini baiknya bukan hanya Maros saja yang melakukan marketing-nya, tapi seluruh Indonesia karena penemuan ini levelnya Internasional”, ujar Chaidir.

Sektor Perikanan

Dari segi geografis, Maros diuntungkan karena menjadi penyedia jasa penyaluran ekspor
ikan.

“Tak sedikit pengusaha yang menyewa beberapa lokasi di Maros sebagai tempat
penampungan untuk melakukan ekspor”, ujar Chaidir. Dari segi investasi, Chaidir
mengungkap “Saya beberapa kali bertemu dengan investor ikan, kami sudah berhubungan
dengan negara-negara seperti Jepang, Thailand, dan Singapura.”

Branding Daerah

Saat ini branding dari hasil pertanian Kabupaten Maros pada umumnya ditangani oleh
pengusaha. Pada hasil tani seperti beras, Chaidir mengungkap untuk branding beras pengusaha kami yang branding untuk beras merah”. Diketahui, saat ini Kabupaten Maros telah mengirim beras hingga ke wilayah Indonesia Timur.

Menyambut G20 yang akan dilaksanakan di Bali Oktober mendatang, MGTG juga
menghadirkan Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana yang mengungkap
beragam upaya pemulihan sekaligus rencana pembangunan ke depan. Bicara soal
Denpasar, erat kaitannya dengan sektor pariwisata.

Hal ini sejalan dengan pidato Alit Wiradana yang menegaskan prioritas Pemkot untuk memberdayakan seniman-seniman lokal, upaya pembersihan wilayah, serta penataan tujuan-tujuan pariwisata.

IB Alit Wiradana berharap tahun ini setidaknya tiga TPST (Tempat Pengolahan Sampah
Terpadu) dapat terealisasi. “Setiap harinya jumlah sampah sampai 800 ton per hari, dengan pembangunan TPST tersebut diharapkan bisa menangani masalah sampah”, ujarnya pada MGTG yang diselenggarakan oleh MarkPlus, Inc (28/1).

Berburu karya seni di Bali jadi salah satu kegiatan favorit wisatawan. Pasalnya, angka
wisatawan yang menurun drastis berdampak pada hilangnya sumber pemasukan ribuan
seniman di Bali. Menanggapi hal ini, Alit Wiradana mengungkap “Pemkot mengambil
langkah supaya seniman yang jumlahnya ribuan bisa diberdayakan dengan padat karya
berbasis seni dan budaya.”

Lebih lanjut Alit Wiradana menerangkan “Kita berangan-angan agar Pantai Sanur dijadikan
tempat untuk seniman-seniman. Kegiatan seni akan kami laksanakan di seputaran Pantai
Sanur dengan luas dan tataan pantai yang indah. UMKM juga kami libatkan agar hidup.”,
ujar Alit.

Ia berharap Pantai Sanur dapat menjadi jantung pusat pariwisata Bali, hal ini sejalan dengan proyeksi penataan wilayah pantai, pemberdayaan seniman-seniman dan UMKM, serta sosialisasi soal kebersihan bagi perhotelan di wilayah setempat.

“Stimulus anggaran untuk UKM disisihkan dari APBD. Mulai tahun ini, kita
harus hidupkan anggaran.”, tambahnya.

Tak hanya perusahaan atau sektor bisnis saja yang membutuhkan upaya pemasaran dan
branding yang strategis sebagai upaya pemulihan pasca pandemi. Adanya urgensi bagi pemerintah daerah untuk menarik wisatawan, investor, pedagang, serta stakeholder lainnya menjadikan strategi pemasaran satu hal yang esensial.

Menanggapi hal ini, Djoko Surojo selaku Presiden IMA (Indonesia Marketing Association)
chapter Maros menutup gelaran MGTG dengan menyatakan “Saya ingin jajaki apa
kesempatan yang bisa disinergikan antara Maros dan Bali. Kita akan coba gali agar
kerjasama antar stakeholder baik dengan MarkPlus atau IMA dapat terealisasi agar maskot
Maros dapat mencuat di samping wilayah lain di sekitarnya”, tutupnya pada MGTG, Jumat
(28/1/21)