goodmoneyID – PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge tengah mempercepat langkah pembangunan jaringan fiber optik di sepanjang jalur rel kereta milik PT Kereta Api Indonesia (Persero). Selain untuk melayani berbagai pelaku bisnis telekomunikasi dan internet lokal sepanjang rel kereta, pembangunan ini juga ditujukan untuk menghadirkan layanan internet lebih berkualitas, terjangkau, dan berkapasitas besar bagi masyarakat dan pelaku UMKM di sepanjang jalur pulau Jawa.
Jaringan fiber optik yang akan dibangun sepanjang 2.800 km ini terlebih dulu akan menargetkan wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya sebagai target pertama.
Berdasarkan data Kementerian Kominfo baru 36.03% desa dan 63,02% kecamatan dari seluruh Indonesia yang terlewati jaringan kabel serat optik. Dengan adanya pandemi yang mendorong aktivitas kegiatan digital di rumah menjadi lebih besar, masyarakat membutuhkan jaringan internet yang lebih stabil dan dapat diakses secara terjangkau. Apalagi pelaku UMKM yang juga menghadapi tantangan hebat di masa ini.
CEO Surge, Hermansjah Haryono mengatakan hingga kini Surge telah berhasil membangun 45 km untuk wilayah jalur kereta Jabodetabek dan Bandung Raya.
“Pembangunan kabel serat optik tahap 1 ini merupakan komitmen awal Surge untuk dapat mendukung kualitas hidup masyarakat lewat konektivitas, dimana tahun ini kami fokus pada pembangunan di Pulau Jawa. Karena dibangun di sepanjang jalur kereta api, tak hanya lewati kawasan industri Cikarang, tetapi pembangunan akses internet ini juga akan banyak melewati daerah pemukiman dan perumahan penduduk, sentra UMKM, bahkan kota kecil maupun desa yang ada di Jawa Tengah dan sekitarnya. Kami harap langkah ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun pelaku bisnis lokal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah melalui transformasi digital,” ujar Hermansyah, dalam keterangan resminya (31/5).
Sejumlah area yang telah dilewati pembangunan jaringan fiber optik Surge tahap pertama ini antara lain mencakup jalur Stasiun Duren Kalibata dengan Stasiun Tanjung Barat. Kemudian 8 (delapan) stasiun di jalur Bandung Raya antara Stasiun Ciganea, Kabupaten Purwakarta dan Stasiun Sasaksaat, Kabupaten Bandung Barat.
Perseroan juga sudah dalam tahap penyelesaian di jalur Stasiun Manggarai dan Stasiun Cikarang, dan jalur Stasiun Manggarai dan Stasiun Cawang, yang ditargetkan selesai pada pertengahan Juni tahun ini. Fokus ini dilakukan mengingat besarnya kebutuhan akan kualitas konektivitas tinggi dari maraknya pembangunan data center oleh para korporasi di kawasan industri Cikarang.
Konektivitas Tinggi dalam 5 Tahapan Pembangunan
Sejak akhir 2019, Surge bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk pembangunan fiber optik di sepanjang rel kereta api sepanjang 2.800 km atau di 24 stasiun yang terletak di 9 daerah operasional KAI. Pengembangan ini didesain untuk meningkatkan jaringan infrastruktur data yang sangat cepat dan stabil di pulau Jawa yang dapat memfasilitasi konektivitas internet dengan kapasitas bandwidth (jumlah maksimum data yang dikirimkan melalui koneksi internet dalam jangka waktu tertentu) sangat besar, sampai dengan 15.000 Gbps.
Kapasitas bandwidth sebesar ini dihadirkan berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan Surge dengan PT KAI dengan memperkirakan kebutuhan bandwidth di Indonesia 10 tahun mendatang berdasarkan multiple point of presence, yakni setiap kota dan stasiun yang dilewati di pulau Jawa dan Sumatera.
“Selain menghadirkan koneksi internet yang berkualitas namun terjangkau bagi masyarakat dan pelaku UMKM, dari sisi bisnis kami sangat terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki kesamaan misi untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia. Tidak hanya dapat memudahkan perusahaan penyedia internet, data center atau kantor yang memiliki cabang antar kota yang ingin menyewa kabel serat optik yang lebih dekat dari sisi jarak, lebih stabil dari sisi koneksi, dan lebih kompetitif dari sisi biaya, Surge juga menyediakan tambahan bandwidth dan fasilitas data center di Cikarang sehingga pelanggan dapat meningkatkan kualitas pelayanan langsung kepada pengguna dan masyarakat di kota-kota sekitar. Perangkat dari Surge dapat menyediakan dari 10 sampai 100 GB bandwidth tergantung estimasi permintaan pelanggan,” tambah Hermansjah.
Perseroan membagi tahapan pemasangan serat optik dengan fokus Pulau Jawa menjadi 5 tahap, yaitu:
-
Bagian 1 dengan total 255,5 kilometer mencakup Manggarai – Bogor dan Manggarai – Cikarang dan DKI Jakarta;
-
Bagian 2 dengan total 153,34 kilometer mencakup Cikarang – Bandung.
-
Bagian 3 dengan total 742 kilometer mencakup Cikampek – Semarang – Surabaya dan Merak – Rangkas Bitung;
-
Bagian 4 dengan total 698 kilometer mencakup Bogor- Sukabumi – Bandung – Jogjakarta; dan Cirebon – Cilacap
-
Bagian 5 dengan total 885 kilometer mencakup Jogjakarta – Surabaya – Solo; Surabaya – Malang dan Surabaya – Banyuwangi.
Dengan ekosistem digital yang lengkap dengan tiga pilar, yaitu solusi digital untuk kebutuhan harian (daily needs), layanan media dan hiburan (media and entertainment), dan infrastruktur konektivitas (connectivity), Surge terus jawab kebutuhan dan menciptakan peluang lebih besar bagi para pelaku usaha di tengah penetrasi jaringan broadband yang masih rendah.
Layanan Surge ini sebelumnya telah dapat dinikmati masyarakat pengguna commuter line di Jabodetabek lewat layanan wifi gratis dan berbagai aplikasi menarik seperti aplikasi loyalty Linipoin, aplikasi delivery makanan LaperNih, aplikasi transportasi JakLingko dan KAI Access, hingga aplikasi pemasaran hasil panen SobatTani.
“Berbagai layanan ini akan mengintegrasikan periklanan digital yang terprogram dengan free wifi dan dukungan kabel serat optik. Kami sangat terbuka dengan kolaborasi berbagai pihak seperti pemerintah pusat dan daerah, Internet Service Provider, pemilik data center, startup, perusahaan telekomunikasi dan internet lainnya untuk bersama-sama memanfaatkan jaringan yang Surge bangun. Selain mendukung peningkatan bisnis, kami harapkan pembangunan jaringan fiber optik pada juga memberikan kontribusi nyata sekaligus tingkatkan kualitas hidup masyarakat dan UMKM sekitar,” tutup Hermansjah.