Goodmoney – Berkaca pada penyelenggaraan dua summit tahun lalu, Ketua Umum Yayasan Next Indonesian Unicorns (NextICorn) Daniel Tumiwa kembali mengundang perusahaan rintisan (startups) potensial Indonesia dan perusahaan modal ventura (VCs) untuk mendaftarkan diri di summit NextICorn yang akan diselenggarakan di bulan Oktober-November 2019.
“Pendaftaran untuk startups dan VCs sudah dibuka sejak awal bulan Juli ini di www.nexticorn.com. Kami mengundang VC dan startups Indonesia yang sedang mencari pendanaan di atas USD 1 juta untuk menghadiri summit kami tahun ini di Bali,“ terang Daniel
Daniel menambahkan bahwa penyelenggaraan summit di tahun ini masih didasari oleh cita-cita besar Yayasan NextIcorn untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia lewat kehadiran lebih banyak unicorn karya anak bangsa.
“Selama ini ada missing middle di antara startups Indonesia yang tengah berkembang dengan investor global yang dapat memberikan suntikan modal besar sekaligus mengarahkan bagaimana sebuah bisnis berbasis teknologi idealnya dijalankan. Posisi inilah yang tengah coba kami isi. Harapannya tentu agar startups baru kita yang potensial tidak perlu melewati jalan berliku yang dahulu harus ditempuh oleh 4 unicorns pertama kita,” jelas Daniel.
Masuknya uang dari investor global kepada startup-startup Indonesia ini tidak hanya memberikan pemasukan bagi negara lewat pajak namun juga akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Melihat sukses kedua event NextICorn di tahun lalu, kami semakin yakin jika event ini harus rutin dilakukan setiap tahunnya,” tutur Daniel.
Tentang NextICorn
NextICorn merupakan inisiatif bersama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia, Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (AMVESINDO), dan Ernst & Young (EY) untuk mempromosikan startup-startup paling potensial Indonesia kepada investor-investor dunia lewat program-program kerjanya.
Selain Daniel Tumiwa, sejumlah nama yang masuk kedalam struktur kepengurusan Yayasan NextICorn antara lain, Menkominfo Rudiantara, Kepala BKPM Thomas Lembong, Rambun Tjajo, David Rimbo, Donald Wihardja, Nadiem Makarim, Ahmad Zaky, William Tanuwidjaya, Italo Gani, Edward Chamdani, dan Ridzki Syahputera.