goodmoneyID – Cita-cita mewujudkan Indonesia sebagai pusat Industri halal dunia membutuhkan berbagai langkah konkret terutama terkait penguatan terhadap sektor-sektor industri halal secara end to end.
Program yang terintegrasi ke dalam agenda pembangunan daerah, menjadi salah satu terobosan yang diharapkan dapat menstimulasi potensi sektor usaha halal daerah sehingga berimplikasi terhadap penguatan ekosistem industri halal nasional. Salah satu daerah yang memiliki potensi sektor usaha halal yang besar adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Data dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DIY menyebutkan terdapat lebih dari 300 ribu UKM di DIY pada tahun 2022. Namun, dari angka tersebut hanya 0,1 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang telah bersertifikat halal.
Dalam rangka mengoptimalisasi potensi usaha halal di DIY dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gaya hidup halal, Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah DIY bersama dengan pemangku kepentingan terkait lainnya kembali menyelenggarakan Jogja Halal Festival (JHF) yang resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin pada Kamis, 3 November 2022 di Jogja Expo Center, Bantul, Yogyakarta. Penyelenggaraan JHF kali ini menjadi yang kedua kalinya setelah pertama kali diluncurkan pada tahun 2018 lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Ma’ruf Amin meyakini bahwa sektor industri halal di DIY akan meningkat pesat dengan dorongan dan kepedulian dari berbagai, tidak terkecuali MES DIY yang telah menghadirkan JHF ke-2 dalam rangka menyediakan ekosistem halal yang ramah UMKM.
Wapres kemudian memaparkan empat strategi yang perlu terus dibangun agar transformasi ekonomi syariah di wilayah DIY makin berdampak.
Pertama, MES harus menjadi kolaborator untuk menjembatani usaha besar dan UKM, termasuk memfasilitasi agar makin banyak UKM di wilayah DIY yang mampu mengekspor produknya ke pasar global.
“MES diharapkan mampu menjadi rumah yang ramah bagi seluruh pelaku ekonomi dan keuangan syariah,” harap nya.
Kedua, Wapres menekankan, dibutuhkan sinergi dalam penyediaan akses ke layanan keuangan syariah yang mudah dijangkau oleh para pelaku usaha pada sektor industri halal. Ketiga, perlunya mobilisasi secara masif dana sosial syariah dalam hal ini zakat, infak, sedekah, dan khususnya wakaf sebagai elemen penting dalam mendorong transformasi ekonomi syariah.
Keempat, mengimbau agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY segera membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).
“Langkah tersebut sekaligus akan mendorong daerah menjadi kantong pertumbuhan dan ujung tombak pemerataan kesejahteraan masyarakat,” jelas Wapres.
Sebagai wujud dari langkah konkret untuk menggerakkan transformasi Indonesia menuju pusat halal dunia, Wapres menyambut baik penyelenggaraan JHF ke-2 yang juga diproyeksikan sebagai persiapan penyelenggaraan JHF ke-3 di tingkat internasional pada 2023.
“Jadikan forum ini sebagai sarana memperkuat jejaring dan kolaborasi, serta literasi masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah,” tutupnya.
Sebagai informasi, JHF ke-2 bertajuk “Transformasi Ekonomi Syariah Menuju Indonesia Pusat Halal Dunia” ini digelar selama empat hari yaitu pada 3-6 November 2022 yang diisi dengan rangkaian kegiatan seperti seminar nasional, workshop, talkshow, penganugerahan Tokoh Halal, tabligh akbar, konser amal, networking dan business matching Intertasional Islamic Healthcare Conference and Expo (IHEX), serta disediakan juga 200 booth halal product yang memamerkan ratusan produk-produk halal.