Waskita dan SMI Tandatangani PJBB Divestasi Saham 2 Ruas Tol

Loading

goodmoneyID – Waskita melancarkan aksi korporasi melalui anak usahanya yakni PT Waskita Toll Road (WTR) dengan menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB) dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).⁣

Bentuk jual beli bersyaratnya sendiri adalah dengan metode konversi saham (share swap) terhadap dua tol milik dari WTR. Divestasi ini melibatkan pelepasan 20% saham milik WTR di ruas tol Semarang-Batang dan 34,99% saham WTR di ruas tol Cinere-Serpong kepada PT. SMI.⁣

Dengan melepas beberapa persentase saham atas kedua ruas tol tersebut, WTR mendapatkan dana sebesar Rp2,065 Triliun.

Perlu diketahui bahwa PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) merupakan perusahaan pembiayaan khusus infrastruktur yang didirikan untuk menjadi katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. SMI memiliki 10,62% saham di WTR.

Aksi korporasi ini tentu adalah langkah strategis Waskita dalam meningkatkan kinerjanya di tahun 2021, agar semakin maju dengan karya bermutu

Nilai transaksi konversi 10,62% saham SMI di WTR adal33ah sebesar Rp 2,69 Triliun yang dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui konversi 6,12% saham SMI di WTR sebesar Rp 1,55 Triliun dengan dua Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yaitu 13,2% kepemilikan saham WTR di JSB setara dengan Rp 1 Triliun dan seluruh saham WTR di CSJ sebesar Rp 550 miliar.

Sisa 6,8% kepemilikan saham WTR atas JSB, setara dengan nilai Rp 515 Miliar, akan diambil alih oleh SMI secara tunai dan dilaksanakan bersamaan dengan penyelesaian transaksi tahap pertama. Tahap kedua merupakan konversi atas 4,501% kepemilikan SMI di WTR sebesar Rp 1,14 Triliun yang akan dilakukan selambat-lambatnya setahun setelah transaksi tahap pertama selesai dilaksanakan.

“Dalam CSPA ini dilakukan dua kesepakatan antara Waskita dengan SMI untuk pembelian saham SMI di WTR dan WTR dengan SMI untuk pengambilalihan saham WTR di BUJT. Para pihak sepakat sebagian besar penggunaan transaksi jual beli saham pada BUJT JSB dan CSJ akan digunakan untuk konversi saham SMI di WTR kepada Waskita,” kata Director Business Development & QHSE PT Waskita Karya (Persero) Tbk Fery Hendriyanto, Selas (13/4).

Sementara itu Direktur Utama WTR Septiawan Andri menjelaskan bahwa setelah menandatangani CSPA, WTR masih harus melakukan pemenuhan persyaratan administrasi dan memastikan proses divestasi dilakukan secara proper dan mematuhi ketentuan yang berlaku.

“Hal itu (pemenuhan persyaratan administrasi) dilakukan sebelum penandatanganan Sale Purchase Agreement (SPA) antara kami dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Kegiatan divestasi ini merupakan strategi WTR untuk optimalisasi portofolio konsesi jalan tol yang dimiliki dan mendukung percepatan penyelesaian konstruksi jalan tol sebagai bagian dari dukungan terhadap rencana Pemerintah dalam bidang infrastruktur khususnya jalan tol,” ucap Septiawan Andri.

Sebagai informasi ruas tol Semarang – Batang adalah salah satu ruas tol di Trans Jawa dan telah beroperasi penuh sejak bulan Desember 2018 sepanjang 75,00 km. Ruas ini merupakan jalur penting di Trans Jawa yang menghubungkan Jawa Bagian Barat menuju Ibu Kota Jawa Tengah.

Sedangkan ruas Cinere – Serpong merupakan bagian dari jaringan jalan tol JORR 2 yang menghubungkan antara Jakarta dan Tangerang Selatan yang salah satu seksinya yaitu seksi I telah beroperasi sepanjang 6.59 km dari total panjang 10,14 km.

Program divestasi ruas tol Waskita terus berproses, dan pada tahun 2021 perseroan akan merealisasikan pelepasan kepemilikan saham di 9 ruas tol di Pulau Jawa dan Sumatra. Divestasi tersebut rencananya dilaksanakan melalui kerjasama dengan Indonesia Investment Authority (INA) dan diharapkan dapat memperoleh pendanaan sebesar Rp10 – 11 Triliun.

Tak hanya dengan INA saja, rencana realisasi divestasi juga melalui skema tender terbuka kepada investor dalam dan luar negeri dan melalui skema RDPT.

Dana tunai hasil divestasi tersebut akan digunakan untuk pelunasan kewajiban kepada kreditur dan sebagai modal kerja menyelesaikan proyek tol yang sedang dikerjakan.

“Waskita menargetkan nilai seluruh divestasi ruas tol tahun 2021 ini sebesar Rp10 – 11 Triliun dengan pengurangan utang melalui dekonsolidasi jalan tol setidaknya sebesar Rp20 Triliun,” beber Fery Hendriyanto.