goodmoneyID – Beberapa hari ini nilai mata uang digital aka cryptocurrency sedang mengalami tren penurunan. Pada Selasa (22/6) harga bitcoin terjun bebas ke harga 32.622 dolar AS, atau sekitar Rp 470 juta. Namun pada perdagangan hari ini, Rabu (23/6), harga bitcoin mulai tren naik. Coindesk mencatat harga bitcoin pada perdagangan Rabu 23/6/2021 pukul 08.14 WIB mencapai USD 34.165,77. Harga bitcoin tersebut naik signifikan dibandingkan pada akhir perdagangan Selasa (22/6/2021) USD 32.521.42.
Padahal di awal tahun, harga Bitcoin lagi naik karena di-endorse terus sama bosnya Tesla, Elon Musk. Bahkan waktu itu, harga termahal bitcoin pernah sampe mencapai USD65.000 atau 930-jutaan. Bayangin dari 930jt ke 470jt.
Jadi cryptocurrency ini adalah mata uang digital yang tidak diatur sama pemerintah maupun bank sentral tertentu. Selain itu, seperti namanya, cryptocurrency juga berupa digital, di mana tidak ada wujud fisiknya. Terus transaksi-nya juga bersifat terbuka, transparan, dan tidak ada batasannya.
Yang perlu kamu ketahui, bahwa perubahan nilai di mata uang digital bener-bener tidak ada batasannya. artinya, harga koinmu bisa naik sampai 100 persen (atau lebih), tapi turunnya juga bisa turun banget tanpa batas aka terjun bebas. Makanya, crypto ini dikenal dengan marketnya yang volatile.
Oleh karena tidak ada wujudnya, nilai sebuah cryptocurrency tergantung banget sama adaptasi pasar maupun tindakan pemerintah terhadap mata uang tersebut.
Misalnya, ketika Elon Musk bilang bahwa perusahaannya, Tesla bakal bisa menerima pembayaran pake bitcoin, maka harga bitcoin langsung naik. Terus pas beberapa bulan kemudian Elon bilang bakal meng-hold keputusan tersebut, harga bitcoin langsung terjun bebas.
Selain Elon Musk, kebijakan pemerintah juga ngaruh banget, misalnya waktu itu Biden bilang bahwa pemerintahannya lagi mikir-mikir buat menerapkan pajak buat crypto, langsung deh, harga crypto turun. jadi in a nutshell, nilai bitcoin bener-bener tergantung sama penggunaan dan popularitasnya.
Terus kalo sekarang, kenapa bisa turun?
Karena Senin kemarin, China baru aja menegaskan kembali kebijakannya yang makin ketat terhadap mata uang digital. Jadi, mereka baru aja memberikan peringatan ke lembaga-lembaga keuangan di China, termasuk Alipay, tentang larangan penggunaan uang kripto. Lalu Senin kemarin, The People’s Bank of China juga memberi saran ke Alipay dan lima lembaga jasa keuangan lainnya untuk melakukan investigasi dan identifikasi tentang pertukaran dan penjualan cryptocurrency supaya mereka bisa meng-cut off perdagangan kripto.
Alasannya menurut Bank Sentral China, pertukaran mata uang digital menyebabkan risiko adanya transfer uang illegal antar negara serta meningkatkan adanya money laundering (penggelapan uang). Jadi, keenam lembaga yang dikasih warning sama Bank Sentral Cina itu berjanji untuk melakukan investigasi untuk memastikan nasabahnya nggak main kripto.
Selain soal transaksinya, pemerintah Cina juga dengan tegas melarang praktek cryptocurrency mining oleh warganya. Sebab mining membutuhkan energi listrik yang cukup besar, dan dinilai tidak ramah lingkungan. Alasan ini jugalah membuat Elon Musk sempet ngumumin menghentikan dulu menerima pembayaran Tesla pake bitcoin, walaupun sekarang udah boleh lagi.
Namun, meski kini sedang turun, banyak pihak yang yakin banget bahwa nilai bitcoin bisa naiiik lagi. Hal ini karena emang jumlah bitcoin di dunia terbatas, yaitu cuma ada 21 juta keping bitcoin. Jadi jika coinnya habis, maka tidak akan ada lagi.