goodmoneyID – Financial technology (fintech) terus tumbuh dari tahun ke tahun dengan menyuguhkan inovasi teknologi dibidang keuangan. Inovasi ini telah memaksa pergeseran paradigma layanan keuangan tradisional menuju modernisasi.
Memasuki tahun 2020 industri fintech bakal terus berinovasi memainkan peran penting dalam membuat produk keuangan yang lebih mudah di akses dan dapat menjangkau pasar lebih luas. Meskipun lika liku bakal dijumpai, tetapi perlu diketahui bahwa fintech tidak akan berakhir dalam waktu dekat.
Bagaimana trend yang bakal terjadi di industri fintech pada tahun ini, berikut ulasannya melansir forbes.com:
- Strategi penjualan dan perluasan pasar
Tahun-tahun awal munculnya fintech membawa banyak sekali startup produk tunggal, seperti fintech di sektor pembayaran, peminjaman, dan investasi yang meningkat cukup pesat.
Pada saat gelombang fintech pertama meroket, sektor ini secara efektif telah mngguncang pemain jasa keuangan tradisional besar (Bank). Karena fintech menyediakan produk yang lebih mudah diakses.
Namun, secara agregat, fintech membuat konsumen menghadapi berbagai pilihan produk produk fintech yang terpisah dan sangat menjamur cukup banyak. Selama beberapa tahun terakhir, banyak bank yang akhirnya melirik fintech untuk berkolaborasi. Kolaborasi ini dinilai bisa menguntungkan kedua belah pihak. Fintech bisa menjadi perantara atau jembatan bagi bank untuk menyalurkan pendaannya atau kredit yang belum terjangkau selama ini, antara lain karena akses geografis atau faktor-faktor lainnya. Sementara itu fintech bisa mempromosikan diri dan menjangkau transaksi lebih banyak.
- Munculnya fintech “financial health” menyasar milenial
Di tahun ini, bakal banyak fintech yang membantu mengontrol keuangan seseorang lebih teratur. Atau biasa disebut produk (financial health) yng artinya membantu keuangan misalnya berapa banyak uang dari jumlah tabungan yang bisa sisihkan untuk masa depan dst. Tren finansial health ini bakal fokus pada demografi tertentu yaitu para kaum millenials.
- Fintech bakal perketat sistem keamanan
Salah satu tantangan fintech adalah terkait security system. Sistem kerja teknologi pelaku usaha fintech harus memiliki sertifikasi sistem manajemen keamanan informasi berlandaskan ISO 27001. Sistem ini merupakan standar internasional yang diakui secara global untuk mengelola risiko terhadap keamanan informasi. Standar ini mengadopsi pendekatan proses untuk menetapkan, menerapkan, operasi, pemantauan, pengkajian, memelihara, dan meningkatkan keamanan informasi di suatu perusahaan.
Ancaman dunia maya belakangan ini sedang meningkat, di tahun 2018, ada sebanyak 61% perusahaan AS (Amerikas Serikat) menghadapi serangan dunia maya (naik dari 41% tahun sebelumnya). Kerugian dari USD229 ribu bahkan naik menjadi USD369 ribu. Tidak mengherankan bahwa keamanan bakal menjadi tema perusahaan fintech di tahun 2020.
4. Inovasi fintech besar luar negeri bakal ditiru di dalam negeri
Inovasi Fintech di luar negeri bakal menginspirasi model-model baru di dalam negeri. Ini juga bakal menjawab solusi untuk banyak tantangan terbesar di dunia. Di 2020 Inovasi fintech bakal banyak yang muncul di luar sektor P2P (peer to peer) Lending antara lain, keamanan data, kesehatan, dan pendidikan. Saat ini pemain besar fintech dunia antara lain, Neobanks (Nubank, berbasis di Brazil), mobile banking (M-Pesa di Kenya) dan pembayaran QR (Ant, berbasis di China).
- Fintech Bakal Membaur Ke semua Lini Industri
Fintech yang saat ini idependen terhadap dirinya sendiri, artinya memiliki rumah sendiri pada tahun 2020 fintech bakal membaur dengan industri lain selain jasa keungan. Fintech akan berinovasi dan berbaur dalam industri perawatan kesehatan, pendidikan, transportasi. Fintech memungkinkan perusahaan non-finansial untuk menawarkan produk keuangan misal E-commercce untuk menawarkan pinjaman kepada pedagang mereka.
Kedepan fintech juga memungkinkan membaur ke seluruh sektor industri misalnya pembayaran uang sekolah/kampus, dan pembayaran gaji pegawai.