51% Purna PMI Penerima Program Kartu Prakerja Kini Telah Bekerja dan Berwirausaha

Loading

goodmoneyID – Survei Evaluasi Kartu Prakerja 2020 dan 2021 mencatat penerima Kartu Prakerja yang berstatus sebagai Purna PMI (Pekerja Migran Indonesia) ada sebanyak 2,9% orang dari total penerima. Dari prosentase tersebut, sebagai 45% nya adalah perempuan.

Sementara secara keseluruhan program prakerja telah menjaring 11,4 juta penerima manfaat. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari mengatakan dari survei tersebut juga diketahui bahwa 51% Purna PMI yang menerima Kartu Prakerja mengalami perubahan status keberjaan dari sebelumnya menganggur menjadi bekerja (21%) dan berwirausaha (30%).

Program Kartu Prakerja ini dinilai bermanfaat dengan 98% mengatakan Kartu Prakerja meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan softskill, 95% menyatakan Kartu Prakerja meningkatkan daya saing, dan 95% menyatakan Kartu Prakerja mendorong kewirausahaan.

Denni menerangkan, lima kategori pelatihan yang paling diminati para Purna PMI yakni pelatihan bertopik penjualan dan pemasaran (berjualan di sosial media, pemasaran jasa perbankan), makanan dan minuman (teknik memasak, usaha kedai kopi, mengolah makanan sehat), gaya hidup (tata rias, usaha kecantikan, teknik menjahit), manajemen (metode pembayaran, menetapkan harga produk, bisnis rumahan), serta bahasa asing (pelatihan bahasa Inggris untuk wawancara atau presentasi).

“Ada ratusan jenis pelatihan disediakan oleh hampir 200 lembaga pelatihan di ekosistem Kartu Prakerja yang secara khusus bisa menyiapkan para Purna PMI untuk menjadi customer service, nanny atau pengasuh bayi, dan juga jenis-jenis pekerjaan maupun sektor wirausaha lainnya,” jelas Denni, dalam rilisnya Sabtu (18/12).

Pada pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), menyampaikan bahwa berdasarkan data tahun 2020, hampir 120 ribu PMI telah memanfaatkan Program Kartu Prakerja.

“Selain memberikan pelatihan untuk calon PMI, BP2MI dan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja juga telah melakukan diskusi terkait fasilitasi pemberian pelatihan bagi Purna PMI dengan membuka 92 titik layanan pendampingan di seluruh Indonesia,” kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani.

Layanan pendampingan ini diharapkan dapat mendorong Purna PMI untuk mengakses Program Kartu Prakerja, sehingga Purna PMI dapat memperoleh pelatihan untuk skilling, reskilling, maupun upskilling.

“Pelatihan dari lembaga-lembaga pelatihan di ekosistem Kartu Prakerja membantu mereka untuk mendapat pekerjaan baru di Indonesia serta menjaga produktivitas agar tidak jatuh menjadi pengangguran setelah kepulangan dari negara penempatan,” kata Benny.