8 Jurus Kemenkop UKM Kuatkan KUMKM  Saat Wabah Corona

Loading

goodmoneyID – Setelah sebelumnya mengklaim bahwa KUMKM tidak akan terkena dampak corona, kini  Kementerian Koperasi dan UKM menyiapkan 8 program khusus untuk mengantisipasi dampak ekonomi wabah COVID-19 terhadap pelaku koperasi dan UMKM di Tanah Air.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam rapat virtual bersama Komisi VI DPR-RI di Jakarta, (2/4), mengatakan ada 8 program yang sedang dipersiapkan khusus untuk meredam dampak COVID-19 bagi sektor KUMKM.

– Pertama, memberikan  dana stimulus sebesar Rp 2 triliun untuk jaga daya beli produk KUMKM.

“Kami mengajukan stimulus daya beli produk UMKM dan koperasi. Ini sudah disampaikan dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi dan disetujui angkanya sekitar Rp2 triliun untuk sementara ini,” terang Teten.

– Kedua, dukung kebijakan fisical distancing, dan juga mempertimbangkan UKM warung yang masih buka.

“Kami punya program belanja di warung tetangga bekerjasama dengan 9 BUMN Klaster Pangan dan kelompok masyarakat untuk mendorong gerakan sosial. Program ini sebenarnya bagaimana warung-warung di tingkat RT, di tingkat lingkungan kita mendapat supply barang dagangan sehingga mereka bisa jualan ke tetangga-tetangganya secara online juga. Online-nya sederhana nanti warung bisa mengantarkan belanjaan tetangganya ke rumah masing-masing,” kata Teten.

– Ketiga, program restrukturisasi dan subsidi suku bunga kredit usaha mikro. Langkah restrukturisasi sampai saat ini masih dibahas dengan Kementerian Keuangan.

– Keempat, restrukturisasi kredit khusus bagi koperasi melalui LPDB KUMKM.
– Kelima, mendorong penyediaan masker bagi pelaku UKM, dengan menyalurkanya UKM yang memproduksi masker ke tenaga medis yang ada. Serta mendorong penggunaan masker kain.

“Kami mendorong gerakan penggunaan masker kain buat siapa saja yang terpaksa harus beraktivitas keluar rumah dan mengajak UMKM di berbagai daerah untuk memproduksi. Kemenkop dan UKM juga mempertemukan koperasi dan UMKM produksi dengan offtaker masker, hand sanitizer, dan APD (alat pelindung diri) yang dibutuhkan tenaga kesehatan saat ini,” ujar Teten.

– Keenam, mengutamakan sektor mikro yang kerja harian untuk menerima kartu pra kerja.

“Pihaknya berupaya memasukkan sektor mikro yang jumlahnya cukup banyak dan paling rentan terdampak COVID-19 dalam klaster penerima kartu pra kerja untuk pekerja harian,” ungkap Teten.

– Ketujuh, mendukung BLT (Bantuan Langsung Tunai).

Saat ini budgetnya sedang disusun oleh Kementerian Keuangan, dan Kemenkop UKM akan menjadi salah satu penyalur dari bantuan langsung ini.

– Kedelapan, Kemenkop UKM mengusulkan relaksasi pajak bagi UMKM dengan kategori, pajak Pph 21, Pajak Penghasil Impor, Pph 25, restitusi pertambahan nilai.

”Kami berharap 8 langkah mitigasi ini membawa dampak ekonomi positif terhadap pelaku KUMKM,” pungkas Teten.