goodmoneyID – Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria mengungkapkan untuk mendorong Bank Syariah menjadi pilihan masyarakat, maka persepsi masyarakat tentang Bank Syariah harus diubah. Salah satunya, bahwa Bank Syariah hanya dapat mendanai segmen kecil.
“Persepsi seperti itu keliru. Justru karena kami memulainya dengan segmen korporasi. Ini strategi yang berbeda oleh kebanyakan bank syariah lainya. Melihat bahwa Maybank Indonesia ini kalau kita mulai dari ritel segmen akan makan waktu yang lama, karena book printnya tidak seluas Bank Mandiri dan BRI,” ujar Taswin dalam webinar Maybank Indonesia bertajuk Sharia Thought Leader Forum 2020, Kamis (2/6).
Pada 2014, Maybank memulai membiayai proyek korporasi besar BUMN ,yakni Garuda Indonesia. Saat itu, Maybank Indonesia diminta untuk membiayai keberangkatan haji dan sewa pesawat serta lainnya.
“Kita diminta berikan solusi terkait financing itu, kami berikan itu pembiayaan sebesar Rp1,5 triliun. Itu merupakan transaksi terbesar juga. Itu cukup membanggakan bagi kami,” imbuh Taswin.
Selain Garuda Indonesia, di tahun yang sama Maybank Indonesia juga membiayai proyek Angkasa Pura untuk perbaikan bandara-bandara di Indonesia nilainya mencapai Rp2 Triliun.
Sementara dalam kesempatan yang sama, Managing Director, DVA Consulting & Partner, Gateway, Daud Vicary Abdullah mengatakan strategi yang pas untuk menghilangkan persepsi itu, pertama Bank Syariah haru terapkan inovasi yang kuat, serta perkuat aspek permodalan.
“Digital akan menjadi kunci utama, harus ada mobilisasi aset dan modal yang efektif dan efisien untuk mendukung ekonomi secara nyata,” tutup Daud Vicary.