Susu Sapi Dan Telur Jadi Peluang Bisnis Di Era New Normal

Loading

goodmoneyID – Pandemi Covid- 19 dampaknya telah banyak dirasakan oleh berbagai industri. Namun, ari sektor pertanian, Bisnis Susu Sapi rupanya menjadi salah satu bisnis yang masih bisa survive di tengah pandemi. Hal ini diungkapkan oleh CEO PT iFarm Dairy International Riski Ramdani, yang menuturkan bahwa meski Pandemi, bisnis susu justru tumbuh, mengingat susu adalah salah satu produk kesehatan.

“Ketika terjadi krisis yang begitu besar bahkan perang, ada satu sektor yang masih bertahan yakni urusan perut, agriculture yakni peternakan dan pertanian,” Ujar Riski Ramdani, dalam Webinar goodmoneyID bertajuk Peluang & Tantangan Industri Keuangan Dan Sektor Riil Menghadapi New Normal, Selasa (30/6).

Data Kementerian Pertanian menyebutkan, bahwa jumlah kebutuhan susu nasional pada 2019 mencapai 4.3 Juta ton/ tahun. Sedangkan produksi susu segar dalam negeri (SSDN) hanya mampu memenuhi 20% dari kebutuhan nasional sehingga 80% berasal dari impor.

Riski menambahkan, ini merupakan peluang yang menarik untuk dilakukan saat ini atau ketika New Normal berlangsung, sebab kebutuhan SSDN masih sangat besar.

“Kalau bicara ideal, pengusaha kan inginya yang fresh, kalau impor kan lama. Ini peluang buat siapapun yang ingin bangun usaha di Masa New Normal ini,” kata Riski.

Sementara, CEO PT Dwi Nursandi Abadi, Yopi Nursandi mengungkapkan usaha pengelolaan telur tetap bisa berjalan di tengah Pandemi.

“Ini continue, permintaan pasar terus menerus banyak, karena setiap manusia butuh makanan, asupan gizi, salah satunya dari telur,” ujar Yopi dalam kesempatan yang sama.

Data BPS mencatat produksi telur ayam meningkat 65 ribu ton pada 2019. Dan diproyeksikan kebutuhan telur indonesia terus meningkat tiap tahunnya.

Bisnis Telur yang dikelola Yopi berlokasi di Jawa barat, dan telah menyuplai beberapa kebutuhan telur baik melalui distributor dan agen, maupun di Pasar swalayan dan minimarket.