goodmoneyID – Unit Usaha Syariah dari PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Syariah), berhasil mencatatkan kinerja positif pada tahun 2019 dengan perolehan Pendapatan Premi Bruto sebesar Rp1,2 triliun, atau meningkat sebesar 10,2% dibanding tahun sebelumnya. Total aset juga tercatat mengalami pertumbuhan, yakni sebesar 17,2% atau meningkat dari Rp2,9 triliun pada 2018 menjadi Rp3,4 triliun pada tahun 2019.
Di 2019, dana Tabarru Allianz Life Syariah di tahun yang dikelola adalah sebesar Rp326 miliar. Jumlah Dana Tabarru ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap Allianz Life Syariah dalam mengamanahkan pengelolaan perlindungan asuransi jiwa syariahnya. Hal ini juga tercermin dari jumlah peserta Allianz Life Syariah yang mencapai lebih dari 90 ribu pada tahun 2019. Allianz Life Syariah melakukan pembayaran klaim dan manfaat asuransi kepada sesama peserta sebesar Rp592,9 miliar pada tahun 2019 atau meningkat 43,6% dibandingkan tahun 2018.
“Pertumbuhan positif ini tentu tidak lepas dari perkembangan keuangan syariah di Indonesia. Keuangan syariah dinilai memiliki transparansi dalam pengelolaan sehingga dapat diterima oleh semua masyarakat tanpa membedakan keyakinan dan agamanya. Oleh karena itu kami terus berinovasi untuk memperkuat posisi di dalam segmen pasar yang potensial ini dan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan penetrasi asuransi jiwa, khususnya asuransi jiwa syariah, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat melalui implementasi strategi kami sepanjang tahun 2019 lalu,” kata Yoga Prasetyo, Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia, di Jakarta, (29/6).
Kinerja positif Allianz Life Syariah ini berlanjut hingga kuartal 1 tahun 2020, di mana Allianz Life Syariah membukukan Pendapatan Premi Bruto 8,1% lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, serta total aset yang juga meningkat sebesar 1,1% dibandingkan kuartal I 2019.
Hal ini membuktikan bahwa ekonomi syariah saat ini telah menjadi arus baru dalam perekonomian global. Di dua dekade terakhir, industri keuangan syariah terus berkembang dan tumbuh dengan pesat di seluruh dunia, baik di negara berpenduduk mayoritas muslim maupun non-muslim. Indonesia, yang merupakan negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, secara signifikan juga memperlihatkan adanya peningkatan akan kebutuhan solusi finansial yang sesuai dengan nilai-nilai syariah serta perkembangan tren gaya hidup halal (halal lifestyle).
Namun demikian, tingkat penetrasi asuransi syariah di masyarakat relatif masih rendah. Data yang diperoleh dari Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLK) 2019 yang diselenggarakan OJK, ditemukan bahwa inklusi keuangan syariah baru mencapai 9%.Oleh karena itu, dalam rangka mendukung program pemerintah dalam meningkatkan penetrasi asuransi dan literasi keuangan, Allianz Life Syariah terus berinovasi membuat ragam produk asuransi serta rangkaian inisiatif yang relevan, sesuai dengan tren dan kebutuhan masyarakat. Salah satunya melalui melalui kegiatan Wakaf Allianz Smart Point.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan perlindungan asuransi jiwa syariah yang merupakan perwujudan prinsip berbagi kebaikan dan saling melindungi. Kami secara aktif mengajak peserta untuk berwakaf melalui Dompet Dhuafa hanya dengan menukar Allianz Smart Point. Donasi poin peserta akan diwakafkan untuk penanggulangan pandemi COVID-19 yang kini juga melanda Indonesia. Melalui rangkaian inovasi yang kami lakukan, kami optimis Allianz Life Syariah bisa tetap bertumbuh dan mempertahankan kinerja terutama di masa yang menantang ini, tutup Yoga.