Amazon Hibahkan Rp28,2 Triliun Untuk Pengembangan Teknologi Dan Perangi Perubahan Iklim

Loading

goodmoneyID – Perusahaan belanja online (e-commerce) terbesar Dunia Amazon, baru saja mengumumkan bahwa akan meluncurkan modal ventura, mengalokasikan dana sebesar USD2 miliar setara Rp28,2 triliun untuk pengembangan teknologi yang berfokus pada clean energy dan perubahan iklim.

Modal ventura milik Amazon ini bakal membantu Amazon dan perusahaan lain mematuhi inisiatif The Climate Pledge yang dimulai pada September 2019.

“Climate Pledge Fund akan mencari dana investasi dari pelaku usaha, inovator dan visioner, yang sedang membangun produk dan layanannya, untuk membantu perusahaan mengurangi dampak zat karbon mereka, dan bisa beroperasi lebih lanjut,” ujar Jeff Bezos dilansir dari The Verge di Jakarta, Kamis (25/6).

Sebagai perusahaan yang bisnis utamanya adalah pengiriman barang, Amazon turut berkontribusi tinggi pada pencemaran lingkungan seperti peningkatan zat karbon. Dijelaskan, dalam setahun Amazon mampu mengirim hingga 10 miliar paket barang. Bisa dibayangkan betapa banyak zat karbon yang dikeluarkan oleh Amazon.

Dari laporan perusahaan, diketahui bahwa kegiatan bisnis Amazon bisa menghasilkan sekitar 51,17 juta metric ton karbon dioksida yang bisa menyebabkan pemanasan global.

Amazon sendiri selama ini sering mendapat protes dari aktivis pro lingkungan maupun internal karyawannya sendiri soal carbon footprint itu. Pada tahun lalu, Amazon akhirnya mengumumkan terkait carbon footprintnya. Hasilnya emisi karbon yang dihasilkan Amazon meningkat sebesar 15% dari tahun sebelumnya.

Meski begitu, Jeff Bezos mengatakan bahwa perusahaannya menargetkan untuk menjadi perusahan yang “carbon neutral” pada tahun 2040 mendatang, dan menggunakan 100% renawable energy sepenuhnya pada 2045.

Pada April lalu, Amazon juga menginvestasikan USD10 juta atau sekitar Rp141 miliar untuk membantu melestarikan atau memulihkan hutan di AS timur laut. Selain itu, pada Februari lalu Bezos menjanjikan USD10 miliar atau sekitar Rp141 triliun untuk meluncurkan Dana Bumi (Earth Fund) baru untuk memerangi perubahan iklim.