Bahaya Gadget & Tips Menjadi Ibu Di Era Digital

Loading

“Jangan sampai cara instan untuk menghibur anak ini jadi berlebihan, harus dibatasi dan beri waktu istirahat”

 

goodmoneyID – Kini penggunaan gadget seperti telpon pintar atau tablet digunakan tidak hanya oleh orang dewasa, tetapi juga individu di usia dini atau anak anak. Memang, Gadget memberikan kemudahan mengakses dunia luar. Meski begitu, kebebasan di dunia digital tetap harus dikontrol dan diawasi terutama pada anak.

Sebab gadget memiliki dampak negatif, seperti radiasi, gangguan perhatian, gangguan belajar, implusif, agresif, antisosial, kecanduan, gangguan tidur, sikap pasif, kurang empati, terpengaruh tayangan/games dan sulit konsentrasi.

Sering dijumpai sekumpulan keluarga besar, lengkap dari orangtua dan anak-anaknya berserta asisten rumah tangga duduk dalam satu meja makan bersama-sama tetapi tidak saling berbincang, mereka seakan-akan sibuk dengan ponsel cerdasnya masing-masing untuk bercengkrama dengan orang lain yang jaraknya lebih jauh dibanding keluarganya yang sedang berada di dekatnya.

Fenomena seperti ini lazim dilakukan oleh orang orang disekitar kita, bahkan mungkin kita sendiri juga melakukan. Biasanya alasan orangtua memebrikan gadget kepada anaknya yaitu agar anak merasa senang atau tidak rewel, dan karena teman-temannya sudah menggunakan gadget.

Gadget memang tidak disarankan untuk dimainkan oleh anak sesering mungkin, ditakutkan akses arus informasi yang begitu banyak dalam gadget bisa mengganggu perkembangan psikologis sang anak.

Dan terlalu sering menggunakan gadget membuat anak tidak terlalu peka terhadap lingkungan. Pemberian gadget akan merusak masa kanak-kanak yang seharusnya diisi dengan permainan dan interaksi dengan sesama. Dengan hadirnya ponsel cerdas, anak-anak akan lebih memilih berdiam di rumah dan menggunakan ponsel cerdas. Mereka akan semakin menjauh dari dunia mereka. Anak-anak akan menjadi pasif dan mudah terkena penyakit.

Pandemic memaksa tetap online

Menjadi sesuatu yang semakin sulit untuk dilakukan saat masa pandemi Covid-19, yaitu membatasi interaksi anak dengan gadget. Selain untuk keperluan sekolahnya, anak juga semakin dilonggarkan memegang gadget demi “kebahagiaan” bersama di masa-masa penuh tekanan seperti sekarang ini. Setidaknya, anak-anak yang kehilangan waktu bermain di luar bersama teman-temannya bisa sedikit anteng di rumah dengan ditemani gadget.

Ratna Megawangi mengatakan bagaimana anak bisa semangat belajar, kalau tugas hari ini harus di serahkan besok, sedang tugas dari guru yang lain juga sama. Ini yang menjadikan anak-anak itu merasa terbebani, yang akhirnya pelarian mereka ke game online.

“Banyak anak yang kecanduan gadget pada masa pandemi. Karena memang tidak bisa disalahkan juga kadang orang tua bingung, apa yang bisa dilakukan. Dan karena kecanduan gadget banyak dari mereka akhirnya putus sekolah, karena banyak tugas sekolah yang lalai dikerjakan akibat keasyikan main gadget,” kata Ratna Megawangi dalam webinar Hari Anak bersama IPEMI, bertajuk Cerdas Ceria Dari Rumah, Rabu 28 Juli 2021.

Tetapi tidak semuanya yang ada pada gadget itu negatif, ada posistifnya juga, misalnya, anak dapat menemukan hal-hal baru yang mereka gemari dengan teman-temannya melalui video Youtube dan media sosial lainnya.

Gadget berperan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Dengan pemakaian yang bijak, gadget dapat membantu orang tua dalam mengenalkan dunia baru pada anak. Namun, tidak lupa, orang tua tetap berperan aktif untuk mengawasi dan terlibat pada aktivitas anak mengonsumsi gadget setiap harinya.

Lalu apa saja yang harus diperhatikan orang tua sebelum memberikan anak gadget? Inilah tips menjadi Ibu cerdas di era digital dengan gadget.

  1. The Gatekeeper

Orang tua harus menjadi penjaga anak dalam bermain gadget. Pastikan orang tua sudah menyusun aturan dengan anak sebelum memperbolehkan anak bermain gadget.

Seperti memberikan syarat atau aturan tertentu saat bermain gadget, lalu orang tua juga dapat memperkenalkan siapa saja orang-orang yang dapat mereka temui dan ajak bicara di Internet.

  1. The Diversion

Bermain gadget memang membantu anak dalam proses pengembangan diri, namun tidak ada salahnya jika orang tua menawarkan anak melakukan kegiatan lain, seperti bermain outdoor yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.

  1. The Dialog

Orang tua dapat menciptakan percakapan santai dengan anak untuk membahas seputar media sosial, seperti konten-konten apa saja yang bisa diikuti oleh anak, siapa saja orang yang bisa ditemui di Internet, aturan dalam bermain Internet, sampai dampak negatif apa saja yang didapatkan jika bermain gadget terlalu lama.

Dengan menciptakan percakapan dua arah dengan anak, anak akan dapat menjadi lebih kritis dan bijak dalam bermain gadget.

  1. The Investigation

Meskipun orang tua harus menghormati privasi anak, tidak ada salahnya jika orang tua melakukan pengecekan secara berkala pada aktivitas anak dalam gadget.

Seperti mencari informasi mengenai media sosial anak, permainan apa yang sering dimainkan oleh anak, dan aktivitas anak lainnya dalam gadget.

Jika bunda mengikuti ke-empat tips di atas, bunda tidak usah khawatir lagi untuk memberikan gadget pada anak.

Tetap pantau aktivitas anak secara berkala dan pastikan bunda telah membangun kesepakatan bersama anak dalam bermain gadget. Agar anak dapat semakin bijak dalam mengatur waktu bermain gadgetnya.