Bank bjb Syariah Minta Tambahan Modal Dari Entitas Induk

Loading

goodmoneyID – Direktur Utama Bank bjb Syariah, Indra Falatehan, siap merespons kebijakan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang rencananya akan menerapkan minimum modal inti sebesar Rp3 triliun sampai akhir tahun 2022.

Indra mengatakan Bank bjb Syariah siap tambah modal, dari induknya yakni Bank bjb Tbk.

“Tahun 2020 kita harus tambah modal, karena modal kita belum Rp 1 triliun, kan ketentuan OJK kalau perusahaan anak itu harus Rp 1 triliun, dan Induknya saat ini Bank bjb modal masih di atas 3 triliun, jadi kita akan minta kesitu,” terang Indra setelah mengikuti seminar goodmoney.id  bertema “Quo Vadis Bank, Tambah Modal Atau Turun Tahta”, di Jakarta, Kamis (12/3).

Saat ini Bank bjb Syariah hanya memiliki modal sebesar Rp 680 miliaran. Hal ini menuntutnya harus bersikap tegas mengambil keputusan yang tepat.

Langkah tambah modal yang diambil oleh bjb Syariah sebelumnya telah disampaikan sejak rencana bisnis bank (RBB) awal tahun dengan OJK. Namun waktu itu bjb syariah belum cukup penuhi persyaratan yakni Rp 1 triliun. Kata Indra dalam RBB revisi selanjutnya pihaknya bakal capai kekurangan tersebut.

“Kita waktu itu sudah ada rencana tambah modal tapi jumlahnya belum cukup Rp 1 triliun. Jadi di RBB revisi nanti kita akan capai angkanya jadi pas 1 triliun gak lebih pas ajalah,” terang Indra.

Bank bjb Syariah memilih tambah modal sebab, jika merger atau gabung dengan bank lain, prosesnya tidak mudah. Sedangkan tenggat waktu tinggal beberapa bulan lagi yakni akhir tahun 2020. Selain itu induk bjb Syariah yakni Bank bjb sendiri masih cukup kuat.