BKPM  Dukung Pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub

Loading

goodmoneyID – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersama dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil hadir dalam Rapat Koordinasi Rencana Pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub (BMTH) di Nusa Dua, Bali (14/2).

Pengembangan BMTH ini akan menjadikan Indonesia memiliki hub pariwisata maritim yang berfungsi sebagai ‘Home Port’ bagi kapal cruise wisata. Hal tersebut dapat meningkatkan konektivitas kunjungan wisatawan dengan kapal cruise antar pelabuhan di Indonesia dan diharapkan kapasitas untuk cruise pariwisata meningkat 4 kali lipat dengan kapasitas terminal penumpang 3 kali lipat.

Kepala BKPM Bahlil lahadalia menyampaikan bahwa investasi ini akan memberikan dampak ekonomi secara langsung. “Dengan investasi tersebut akan meningkatkan ketersediaan tempat usaha bagi UMKM dan nelayan lokal, terbangunnya ekosistem pariwisata yang terdiri dari ‘Budaya, Lingkungan dan Bisnis Leisure’, serta penyerapan tenaga kerja,” ucapnya dalam rilis yang diterima goodmoneyID, (15/2).

Selain itu, BKPM akan selalu siap dalam mendukung investasi tersebut jika mengalami kendala. “Sekarang ini BKPM sudah saya ubah menjadi Badan Koordinasi Penyelesaian Masalah,” canda Bahlil.

Dalam acara yang sama, Kepala BKPM bersama 3 menteri lainnya hadir sebagai saksi dalam penandatangan MoU “Penataan BUMN di Lingkungan Benoa Existing” oleh beberapa BUMN diantaranya, Pertamina, Indonesia Power, Perikanan Nusantara, Perum Damri, PNM, dan WIKA. Selain itu terdapat 3 MoU lainnya yang ditandatangani dalam rangkaian kegiatan di Inaya Hotel Nusa Dua Bali tersebut.

Selama periode tahun 2019, realisasi investasi PMDN di wilayah Provinsi Bali sebesar  Rp 7,7 Triliun dan untuk PMA sebesar USD 426 juta. Realisasi investasi tersebut didominasi oleh sektor pariwisata dimana 39 persen wisatawan mancanegara di Indonesia merupakan kontribusi dari Bali serta menyumbang 28,8 persen devisa negara.