BRI Ventures Terus Dukung Digitalisasi UMKM Lewat Suntikan Dana ke Aplikasi Wirausaha Majoo

Loading

goodmoneyID – majoo, aplikasi wirausaha mengumumkan pendanaan putaran pertama seri A senilai $ 10 Juta atau setara dengan Rp 149 Miliar. Putaran pendanaan Seri A dipimpin oleh investor teknologi global yang dirahasiakan dengan partisipasi dari deretan investor prominent lainnya seperti BRI Ventures, AC Ventures, Quona Capital dan Xendit.

Hingga Juli 2022, aplikasi wirausaha majoo menunjukkan adanya product market fit dengan berhasil merangkul 35,000 pelaku usaha dari seluruh Indonesia.Sejak peluncurannya, majoo mencatatkan akumulasi nilai transaksi sebesar 166 juta transaksi UMKM atau setara dengan $940 Juta.

Tumbuh lebih dari 800% sejak pandemi, majoo berfokus untuk membuka potensi UMKM
Indonesia lebih besar dengan menyediakan lebih banyak produk, memperluas jangkauan
pelanggan, dan memulai kemitraan untuk mempercepat penetrasi pasar.

Melalui pendanaan ini, aplikasi wirausaha majoo akan terus melanjutkan misi jangka panjang untuk terus menghadirkan inovasi serta teknologi komprehensif dan menjadikannya sebagai solusi end to end SaaS terlengkap, dengan menghadirkan satu aplikasi banyak fungsi, satu harga untuk semua kebutuhan wirausaha, fitur majoo mulai dari kasir online, pencatatan inventory, pengelolaan karyawan termasuk pencatatan absensi, pencatatan komisi, hingga penggajian bisa diatur secara
otomatis untuk UMKM Indonesia yang kemudian akan menjadi pendorong pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia.

Founder & CEO majoo Indonesia, Adi Wahyu Rahadi mengatakan dalam siaran pers yang diterima media, pada tanggal (15/08) “Dengan pendanaan ini, majoo akan terus memperluas pasar di Indonesia, dengan menawarkan solusi komprehensif untuk UMKM dalam menjalankan operasional bisnis dan membantu menumbuhkan bisnis mereka”.
Pendanaan ini menandai fase pertumbuhan baru bagi perusahaan, dengan dukungan dari investor papan atas dengan portfolio global, seperti BRI Ventures, AC Ventures, Quona Capital dan Xendit.

Para investor, tidak hanya menyediakan pendanaan bagi majoo untuk melanjutkan misi perusahaan kedepan, tetapi juga memberikan arahan dan dukungan strategi bagi bisnis majoo sehingga bisa memaksimalkan dan memperkuat posisi majoo di Industri SaaS.” ujar Adi.

Fokus utama majoo setelah pendanaan seri A adalah untuk terus berinvestasi pada produk dan talenta demi hadirkan solusi dan layanan terdepan untuk UMKM Indonesia. Tak hanya itu, majoo akan mendorong akselerasi dari visi perusahaan untuk memperkuat posisi majoo di market dengan memperkaya ekosistem majoo dengan kerjasama dari berbagai sektor industri strategis, seperti jasa keuangan, e-commerce, dan layanan lainnya.

“majoo berada di garis depan teknologi yang memberdayakan UMKM untuk muncul lebih kuat dari pandemi karena konsumen dan bisnis merangkul kebiasaan konsumsi digital. Selain itu, retensi 12 juta pelanggan mereka lebih dari 80% menunjukkan betapa berharganya platform majoo bagi para pengguna, ”jelas Adrian Li, Founder & Managing Partner, AC Ventures.

“Sebagai thesis-driven investor, tim pendiri majoo, product-market fit yang jelas, dan metrik pertumbuhan yang melonjak selama masa pergolakan pasar membuat kami bangga menjadi investor institusi pertama mereka. Kami sangat senang bergabung dengan majoo karena majoo terus memberdayakan 64 juta UMKM di negara ini.”

Dan Bertoli, partners Quona Capital mengatakan “Pencapaian majoo sejak Quona memimpin babak pra-seri A sangat mengesankan”. Kami sangat senang dan tertarik dengan produk yang majoo, yakni fitur pembayaran dan layanan dukungan yang dikembangkan sendiri dan fitur ini adalah yang terbaik di pasar. Kami yakin majoo akan menjadi yang terdepan untuk layanan POS di Indonesia.”

CEO BRI Ventures, Nicko Widjaja percaya diri bahwa value sinergi majoo dan BRI sebagai financial institution MSME terbesar di Indonesia akan membantu digitalisasi MSME di Indonesia dengan layanan majoo dan BRI.

“Hal ini sejalan dengan komitmen BRI Ventures untuk terus mendorong inklusi keuangan di Indonesia di era digital ini dan menciptakan pemberdayaan SME yang berkelanjutan.” tutupnya.