Buka Silaknas MES 2019 Wapres Dorong Ekonomi Syariah Yang Inklusif

Loading

goodmoneyID – Indonesia memiliki potensi besar untuk pasar ekonomi syariah dimana mayoritas penduduknya hampir 90% adalah muslim.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan dalam mempercepat proses ekonomi syariah (eksyar) menjadi Arus Baru Ekonomi Nasional, saat ini pemerintah telah mendorong dan memperkuat berbagai kelembagaan untuk bergerak ke sektor syariah, seperti perbankan, pasar modal, asuransi, serta pemerintah juga akan memperkuat aturan regulasi ekonomi syariah.

“Kita akan dorong, melalui penguatan kelembagaan perbankan, pasar modal, asuransi, dan juga kita akan perkuat aturan regulasinya,” ujar Wapres Ma’ruf saat membuka Silaturahmi Kerja Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di Jakarta, (15/11).

Ma’ruf ingin penerapan ekonomi syariah di Indonesia bisa cepat di terapkan di segala bidang, sehingga  bisa memberikan manfaat dan dampak yang bisa di petik.  “Jangan menggunakan pedoman lama alon alon asal klalon, kita harus bergerak cepat, selain cepat juga harus tepat dan bermanfaat, mudah mudahan secepatnya kita bisa mengembangkan ekonomi syariah lebih baik,” kata Ma’ruf.

Perbaikan pada kualitas SDM di beberapa bidang pelaku usaha mikro seperti perbankan, asuransi juga akan lebih ditingkatkan, agar dapat memberikan produk yang variatif dan dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat, bukan cuma muslim.

“Kita ingin gerakan perbankan, asuransi dan pasar modal agar memperbaiki kualitas karyawananya, biar mereka mampu menjual produk yang market friendly dan ekonomi syariah ini ke depan jangan menjadi sesuatu yang ekslusif, tetapi ekonomi syariah harus dimaknai secara universal,” ujar Ma’ruf.

Pemerintah juga berkomitmen untuk lebih memprioritaskan pelaku usaha mikro dalam membangun program ekonomi syariah, seperti UMK, Pesantren, yang penjualan barangnya meliputi penjualan sembako, penjualan baju dan barang dan kebutuhan konsumsi lainnya.

“Yang gede gede jangan ngurus proyek kecil lagi, yang kecil ini harus diserahkan sama pelaku ekonomi mikro, supaya mereka menjadi besar lewat ekonomi syariah,” kata Ma’ruf.

Ekonomi syariah akan kuat jika umat diberdayakan dengan baik. Oleh karena itu, antara ekonomi syariah dan pemberdayaan ekonomi umat, keduanya saling menopang.  “MES melalui jaringannya di berbagai daerah harus bisa bersinergi dengan pemangku kepentingan setempat untuk mensukseskan program pemberdayaan ekonomi umat melalui pesantren,” kata Ma’ruf.

Saat ini, MES melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Keuangan Syariah (LSP-KS) sebagai salah satu badan otonom MES telah mensertifikasi 1,293 orang dengan sumlah asesi kompeten 1.216 orang, sementara melalui e-Learning Ekonomi Syariah (Elsya), MES telah memiliki jumlah pengguna aktif sebanyak 3.904 akun.

Adapun roadshow yang dilakukan MES sepanjang tahun 2019 dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat di 90 kota seluruh Indonesia dengan total mencapai lebih dari 13.000 orang penerima manfaat.