Bukit Asam Bagikan Dividen Rp 835 Miliar, Berikut Kinerjanya Selama 2020

Loading

goodmoneyID – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2020 di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (5/4). Dalam RUPST tersebut, PTBA membagikan dividen sebesar Rp 835 miliar.

“Jumlah dividen tunai yang dibagikan ini merupakan 35 persen dari total laba bersih perusahaan tahun 2020 sebesar Rp 2,4 triliun,” tertulis rilis Bukit Asam, Senin (5/4).

Kinerja 2020

Di tengah melemahnya harga batu bara dan pandemi Covid-19, PT Bukit Asam Tbk masih mencetak kinerja positif. Perseroan mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp17,3 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 2,4 triliun.

Aset perusahaan tercatat masih kuat berada di angka Rp24,1 triliun dengan komposisi kas setara kas dan deposito berjangka di atas 3 bulan sebesar Rp5,5 triliun atau 23% dari total aset.

Sepanjang 2020, Perseroan juga meraih sejumlah penghargaan bergengsi di antaranya Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) kategori Emas untuk Unit Pertambangan Tanjung Enim dan PROPER kategori Emas untuk Unit Pelabuhan Tarahan, Best BUMN Tata Kelola Perusahaan dalam ajang Anugerah BUMN 2020, TOP CSR Award 2020 (5 stars), Program Kampung Iklim Lestari tingkat Nasional 2020 untuk Desa Pelakat, Indonesia Most Trusted Companies dalam Good Corporate Governance Award 2020, dan Kategori Emas untuk Asia Sustainability Reporting Rating 2020.

Selain itu, Bukit Asam melakukan pembelian kembali saham (buyback) pada periode 17 Maret2020 sampaiĀ  dengan 16 Juni 2020 sebanyak 6,3 juta lembar saham dengan harga Rp1.987/lembar saham.

Target 2021

Perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 24,8 juta ton pada 2020
menjadi 29,5 juta ton pada 2020. Perseroan juga menargetkan kenaikan penjualan batu bara dari 26,1 juta ton pada 2020 menjadi 30,7 juta ton pada 2021.

Susunan Direksi Bukit Asam

Selain itu, hasil RUPST juga menyetujui adanya perubahan susunan pengurus Perseroan
diantaranya mengangkat:

– Suryo Eko Hadianto : Direktur Utama
– Dwi Fatan Lilyana : Direktur Sumber Daya Manusia
– Farida Thamrin : Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko
– Suhedi : Direktur Operasi dan Produksi

Pejabat yang telah dilantik menggantikan Arviyan Arifin, Joko Pramono, Adib Ubaidillah, Mega Satria, dan Hadis Surya Palapa.

Nomenklatur jabatan dalam Perseroan juga mengalami perubahan guna menyelaraskan dan meningkatkan efektivitas koordinasi di internal Holding Industri Pertambangan (MIND ID).